Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mengaku belum banyak dilibatkan dalam pembahasan pembentukan BUMN induk (
holding) sektor energi.
Karenanya, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso enggan berkomentar banyak soal rencana pembentukan
holding BUMN energi tersebut.
"Pada saat ini proses masih berjalan dan kami ikuti terus. Tapi, saya sendiri dari PGN belum banyak dilibatkan dan saya belum bisa banyak berkomentar karena belum banyak terlibat," ujar Prio usai meninjau pemanfaatan gas PGN di Kampung Kue, Rungkut, Surabaya, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, kalau mengenai kerangka strategis yang cakupannya besar memang sudah ada pembicaraan. Namun, justru kerangka detil seperti mekanisme alur pemrosesan dan tata kelola ke depan untuk rencana konsolidasi itu belum ada pembahasan.
Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada pembahasan terkait valuasi aset, audit, dampak keuangan, dan juga permodalan. Pembicaraan dengan PT Pertamina (Persero), kata Prio, masih sebatas tahap awal.
Prio menambahkan, pembentukan BUMN induk energi merupakan domain dan diskresi penuh pemerintah sebagai pemilik BUMN.
"Kami menunggu dan mengikuti karena
lead-nya adalah Kementerian BUMN. Tugas pokok manajemen adalah sebagai pengelola sehari-hari," tuturnya.
Meski demikian, ia berharap, pemegang saham dapat segera menjelaskan rencana detail pembentukan
holding usaha itu.
"Saya tunggu instruksi detail dan jelas, nanti saya beri masukan," ujarnya.
Pemerintah berencana membentuk sejumlah
holding BUMN yang memiliki usaha sejenis. BUMN induk energi adalah salah satunya dengan melibatkan dua BUMN besar yakni Pertamina dan PGN. Menteri BUMN Rini Soemasno sudah menyebut Pertamina bakal menjadi induk usaha yang membawahi PGN.
(antara/ags)