Investor Cemaskan Pasar Tenaga Kerja AS, Wall Street Stagnan

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mei 2016 05:45 WIB
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu.
Bursa Saham AS cenderung stagnan pada perdagangan Kamis (5/5) setelah mayoritas investor cemas menunggu data resmi tenaga kerja April 2016. ( REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Saham AS cenderung stagnan pada perdagangan Kamis (5/5) setelah mayoritas investor cemas menunggu data resmi tenaga kerja April 2016.

Reuters mencatat indeks saham Dow Jones Industrial Average hanya naik tipis 9,45 poin atau 0,05 persen pad apenutupan perdagangan menjadi 17.660,71. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 0,49 poin atau 0,02 persen menjadi 2,050.63. Demikian upa dengan indeks Nasdaq Composite yang minus 8,55 poin atau 0,18 persen ke level 4.717,09.

Berdasarkan data Kamis (5/5), jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik lebih dari yang diperkirakan pekan lalu. Lonjakan merupakan yang terbesar dalam lebih dari satu tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampaknya investor cemas menunggu data pekerjaan bulan April yang akan dirilis Jumat (6/5). Rilis laporan tenaga kerja ini akan menjelaskan kondisi pasar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi laju kenaikan suku bunga.

"Klaim pengangguran mingguan datang sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, dan ketika Anda menggabungkan mereka dengan laporan ADP (data tenaga kerja swasta) kemarin, yang menimbulkan kemungkinan laporan kerja nasional besok bisa sedikit menyusut," kata Michael Sheldon, kepala investasi di Northstar Wealth Partners di West Hartford, Connecticut.

ADP pada hari Rabu (4/5) menunjukkan jumlah tenaga kerja pada bulan April jatuh ke titik terendah dalam tiga tahun.

Sebuah survei Reuters menjelang laporan pemerintah Jumat menunjukkan nonfarm payrolls mungkin meningkat sebesar 202.000 bulan lalu, setelah naik 215.000 pada bulan Maret, sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan terus di 5 persen. (ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER