Gaikindo Minta Pertamina Optimalkan Kualitas BBM Jenis Solar

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2016 15:19 WIB
Apabila Pertamina mampu memproduksi BBM jenis solar berstandar Euro 4, hal tersebut akan mendorong APM memasarkan kendaraan bermesin diesel lebih banyak lagi.
Apabila Pertamina mampu memproduksi BBM jenis solar berstandar Euro 4, hal tersebut akan mendorong APM memasarkan kendaraan bermesin diesel lebih banyak lagi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengoptimalkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermesin diesel. Hal tersebut dinilai akan mendorong Agen Pemegang Merek (APM) untuk memproduksi dan memasarkan kendaraan bermesin diesel lebih banyak lagi di Indonesia.

“Prinsipal sudah siap semua. Bahkan di luar negeri juga makin banyak yang beralih ke diesel. Sepanjang Pertamina dapat menyediakan Solar yang sesuai standar Euro 4, maka APM siap mengoptimalkan kapasitas mobil diesel,” kata Sudirman Maman Rusdi, Pembina III Gaikindo, Senin (9/5).

Sudirman mencatat beberapa negara tetangga telah lebih dulu fokus memasarkan kendaraan bermesin diesel dibandingkan kendaraan yang mengkonsumsi bensin. Sementara di Indonesia, pangsa pasar mobil diesel baru sekitar 20 persen dari total penjualan mobil setiap tahun. Namun itu pun kebanyakan berupa kendaraan komersial seperti truk, bus, dan angkutan umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Vice President Corporate Communition Pertamina Wianda Pusponegoro menyebutkan saat ini perusahaannya telah memasarkan tiga jenis BBM untuk kendaraan bermesin diesel yaitu Solar, Dexlite dan Pertamina Dex.

Solar memiliki cetane number 48 dan sulfur content maksimal 3 ribu ppm. Dexlite memiliki cetane number minimal 51 dan sulfur content maksimal 1.200 ppm. Sedangkan jenis tertinggi untuk solar adalah Pertamina Dex yang memiliki cetane number 53 dan sulfur content maksimal 300 ppm.

Wianda menjelaskan semakin tinggi angka cetane number, maka kualitas bahan bakar juga semakin baik. Sementara itu, semakin kecil angka sulfur content, emisi gas buang juga semakin ramah lingkungan. Namun karena harganya paling murah dengan subsidipemerintah, biosolar memiliki angka penjualan yang paling besar.

“Apalagi sebelum Dexlite dipasarkan mulai April 2016, harga biosolar dan Pertamina Dex terpaut cukup jauh,” ujar Wianda.

Dexlite sendiri saat ini tengah disiapkan Pertamina untuk mendapatkan sertifikasi Euro 4,” kata Wianda. Saat ini, Indonesia baru memenuhi standar Euro 2 untuk BBM kendaraan diesel.

Hadirnya Dexlite diharapkan dapat menjadi alternatif bahan bakar dengan kualitas lebih baik dari biosolar dan harga yang lebih murah dibanding Pertamina Dex. Dexlite diklaim cocok untuk kendaraan bermesin diesel dengan teknologi common rail, seperti Chevrolet Captiva, Chevrolet Colorado, Hyundai H-1 CRDI, Isuzu D-Max, Isuzu Elf, Kia Pregio, Kia Carnival, Mitsubishi Triton, Nissan Frontier, Peugeot XUD9, Renault Duster, Tata Aria, Toyota Fortuner non VNT, Toyota Innova Diesel, Toyota Hiace Pick-Up/Double Cabin, dan Toyota Hiace.

Komaidi Notonegero, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, mengatakan khusus untuk sektor transportasi memang selama ini banyak didominasi konsumsi gasoline. Untuk solar, konsumsinya lebih dominan di sektor angkutan barang dan transportasi umum, seperti bus.

“Selain sektor transportasi, konsumen utama solar adalah sektor industri,” tandasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER