Eksekusi Lambat, Jokowi Minta Proyek 35 ribu MW Dievaluasi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 14:38 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan dunia usaha mulai meragukan kesiapan program pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW).
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (ketiga kanan), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani (kedua kiri) melakukan sidak untuk meninjau panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (6/4). (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, dunia usaha mulai meragukan kesiapan program pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW). Karenanya, dia melaporkan perkembangan program itu kepada Presiden Joko Widodo.

Ditemui usai pertemuan, Sudirman menuturkan, Jokowi memintanya mengevaluasi perkembangan mega proyek energi tersebut, mulai dari proses tender, pembiayaan, hingga rencana pengelolaannya oleh PT PLN (Persero).

"Ini apakah bisa selesai atau tidak? Yang paling terasa proses eksekusi, memang banyak hambatan. Kebijakannya sudah sangat memberi ruang percepatan," kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi, kata Sudirman, menekankan tujuan realisasi pengembangan program pembangkit listrik ini harus memberdayakan daerah. Untuk itu, otoritasnya sebagai Menteri ESDM dialihkan ke daerah agar lebih dekat dengan masyarakat dan cepat mengambil keputusan.

Saat ini, lanjutnya, proses konstruksi sudah berjalan 10 persen, sedangkan yang sudah menandatangani perjanjian pembelian listrik (power purchase agreement/PPA) baru sekitar 30 persen. Selebihnya, kata Sudirman, masih dalam tahap pengadaan. Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) ini menilai secara umum perkembangannya masih lebih lambat dari target.

"Mumpung tenggat waktu masih jauh, presiden memberi warning supaya evaluasi mendalam supaya nanti tidak di tengah jalan baru terasa," katanya.

Dia menargetkan evaluasi mega proyek ini selesai sebelum puasa.

Sebelumnya, PLN mencatat lokasi pembangkit yang sudah ditandatangani kontraknya tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku sampai Papua.

Sementara itu, kontraktor yang terpilih mengerjakan proyek pembangkit 35 ribu MW telah menjalani serangkaian proses pengadaan tender secara ketat dan transparan. Mereka menjanjikan akan membawa teknologi pembangkit terbaru yang berasal dari negara Jepang, China, Amerika, dan Eropa. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER