Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno guna membahas kelanjutan proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) pada sore ini, Jumat (13/5).
Basuki alias Ahok merapat ke Menteri Rini setelah berbeda pendapat dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan soal standar lebar rel yang akan digunakan. Karena permasalahan itu, Jonan menolak untuk melanjutkan proyek LRT tersebut.
Karenanya, Ahok akan meminta dukungan Menteri BUMN guna memastikan komitmen PT Adhi Karya untuk melanjutkan proyek kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, sore ini kalau tidak salah. Mau bahas bahwa kami harus kerjasama, Adhi Karya yang kerjain," kaya Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/5).
Ahok menilai pertemuan ini penting untuk membicarakan proyek yang akan diambil alih oleh Adhi Karya dari Kementerian Perhubungan. Menurutnya, ptoyek ini harus tetap dengan seizin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena beberapa koridor berada di wilayah Ibu Kota.
"Harus bicara dengan BUMN. Apa join (bergabung) nanti saya enggak tahu," tutur Ahok.
Sebelumnya, Menteri Jonan menegaskan tidak akan meneruskan proyek LRT karena ingin menggunakan rel dengan lebar 1067 milimeter (mm). Namun, Ahok menentang keinginan tersebut. Dia ingin memakai rel dengan ukuran 1435 mm yang berstandar internasional.
"Kami kan memilih yang standar. Kami berdebat soal teknisnya. Menhub merasa dia mau pakai standar yang sempit," kata Ahok.
Ahok berpendapat rel dengan ukuran sempit tidak cocok digunakan untuk LRT yang berada di atas. Sementara, Jonan beranggapan rel yang ia tawarkan memiliki harga yang jauh lebih murah.
Menurut Ahok, permasalahan LRT ini masih menunggu keputusan rapat terbatas oleh Presiden Joko Widodo yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
(ags)