Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan menyatakan, mahasiswa dapat menjadi potensi besar sebagai investor pasar modal baru. Hal ini dapat terwujud dengan semakin banyaknya Galeri Investasi.
"Walaupun belum punya pendapatan tetap, tapi minat dari mahasiswa untuk berinvestasi cukup tinggi," ujarnya usai Acara Peresmian Galeri Investasi Mobile di Jakarta, Selasa (17/5).
Mahasiswa tidak perlu mengeluarkan uang banyak dalam berinvestasi. Menurut Nicky, modal awal yang perlu dikeluarkan bisa mulai dari Rp100 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buka rekening dan beli saham kan Rp100 ribu itu sudah bisa. Kalau dia beli saham yang Rp40 ribu atau Rp50 ribu ya sudah cukup tidak perlu setor lagi. Misalnya harga per saham Rp500, dia beli satu lot Rp 50 ribu saja sudah cukup," jelasnya.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetionotuti menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat yang buta investasi di pasar modal.
"Misalnya risikonya apa, produknya seperti apa, ke mana harus pergi kalau mau berinvestasi," tuturnya.
Maka dari itu, OJK terus melakukan edukasi terkait investasi pasar modal kepada masyarakat, khususnya mahasiswa. Hal ini dilakukan juga sebagai usaha OJK untuk mengurangi penipuan investasi yang dilakukan oleh perusahaan investasi yang tidak sah.
"Agar mereka dapat berinvestasi dengan produk-produk investasi yang benar, tidak tergiur pada tawaran-tawaran yang diberikan oleh perusahaan yang tidak benar, sehingga nanti bukannya mendapat untung malah uangnya dilarikan," tegasnya.