Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksi, lini bisnis asuransi yang bergerak di sektor produktif akan lebih cemerlang tahun ini. Hal ini sejalan dengan program pembangunan proyek infrastruktur yang digenjot oleh pemerintah.
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI mengatakan, potensi bisnis sektor ini tercermin dari meningkatnya pertumbuhan premi asuransi di lini bisnis maritim, seperti asuransi kerangka kapal (
marine hull) dan asuransi pengangkutan (
cargo), permesinan (
engineering), asuransi kredit, termasuk penjaminan (
suretyship) pada kuartal I 2016.
Menurut data AAUI, pertumbuhan premi sektor produktif ini memang lebih tinggi 15 persen pada kuartal I 2016 dibandingkan dengan asuransi untuk lini bisnis konsumtif, seperti asuransi properti, dan asuransi kendaraan bermotor yang masing-masing hanya bertumbuh 2,1 persen, dan 0,8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemahnya daya beli masyarakat, kata Julian, menjadi biang keladi turunnya penjualan kendaraan bermotor dan properti.
"Kami melihat sekarang orang tidak terlalu antusias beli rumah atau kendaraan bermotor. Kami menyimpulkan, sektor infrastruktur terutama belanja pemerintah jauh lebih berdampak apabila dibandingkan dengan sektor konsumsinya," ujar Julian, Kamis (26/5).
Namun demikian, Julian tidak berharap banyak pada bisnis pertambangan dan migas di tahun ini. Hal ini dikarenakan pencapaian premi dari bisnis energi lepas pantai (
offshore) anjlok 41 persen akibat jatuhnya harga komoditas. Ia meramal, asuransi tambang dan migas tidak akan banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketimbang asuransi tambang dan migas, menurut Julian, asuransi kendaraan bermotor justru lebih berpeluang untuk mencatatkan kinerja lumayan baik. Hal ini didasari oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah yang diperkirakan akan meningkat di kuartal II hingga IV akibat efek domino dari beberapa stimulus yang dikucurkan oleh pemerintah.
"Kami berharap, dengan dana desa yang menyebar sekarang dan gaji PNS ditambah jadi 14 kali dan pertumbuhan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan memberikan pengaruh positif pada properti dan kendaraan bermotor, termasuk asuransi kredit," tutur Julian.
(bir/gen)