Bunga Bank Masih Tinggi, KEIN Beri Tips Khusus Buat Jokowi

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 05:26 WIB
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai suku bunga perbankan nasional masih terlalu tinggi meski sudah turun ke digit tunggal.
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir (kanan), Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta (tengah) dan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead (kiri) bergegas usai mengikuti pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai suku bunga perbankan nasional masih terlalu tinggi meski sudah turun ke digit tunggal. Selaku dewan penasehat, KEIN akan merekomendasikan sejumlah tips ke Presiden Joko Widodo untuk memangkas bunga perbankan tanpa campur tangan dari pemerintah.

"Itu ada cara-caranya, kita akan berikan kepada Presiden," ujar Ketua KEIN Soetrisno Bachir di Istana Kepresidenan, Selasa (7/6).

Menurutnya, walaupun tingkat suku bunga sekarang sudah single digit, masih ada potensi diturunkan lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Singapura, Malaysia Thailand bisa rendah, semuanya murah. Kita masih tinggi," katanya.

KEIN, lanjut Soetrisno, juga menyoroti masalah kesenjangan khususnya di dunia usaha, yaitu antara pelaku UMKM dengan perusahaan besar.

"Sekarang bagaimana memajukan UMKM bukan hanya teori saja, salah satunya adalah kita mengusulkan adanya Tani Sawit Mandiri," katanya.

Ia menilai, petani sawit harus betul-betul mandiri. Untuk itu, harus ada dukungan pemerintah melalui distribusi pengusahaan lahan sawit ini.

"Sekarang ada satu perusahaan yang menguasai sekian juta hektare lahan sawit sementara petani tidak memiliki lahan. Karena itu perlu program agar petani memiliki lahan sendiri agar mereka mandiri. Harus ada program pemerintah yang bukan wacana saja," kata Soetrisno Bachir.

Politikus PAN ini menyebutkan, KEIN memberikan semacam memo kepada Presiden mengenai berbagai masalah termasuk masalah-masalah kekinian, termasuk menyoal kenaikkan harga pangan menjelang lebaran. Untuk itu, ia menekankan perlunya mengurangi mata rantai distribusi sehingga harga pangan dapat ditekan menjelang

"Juga bagaimana pemerintah meningkatkan peran Perum Bulog dalam mengontrol harga," ucapnya.

Untuk mengendalikan harga, lanjut Soetrisno, tidak perlu semuanya diatasi dengan impor. Kebijakan impor dinilai KEIN bisa tidak efektif menurunkan harga selama masih ada praktik kartel.

"KEIN (juga) memberi masukan agar (ekonomi) kita tidak melambat tapi justu naik. Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan sekitar 5,0 persen, kita coba lebih dari itu," katanya.

Mengenai road map industri, Soetrisno mengatakan saat ini sedang dalam pembahasan dan kemungkinan akan selesai sekitar awal Agustus 2016.

"Kami akan pergi ke beberapa negara untuk mempelajari pengembangan perindustrian disana," tandasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER