Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan kembali menarik utang sebesar Rp4 triliun melalui lelang lima varian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (14/6). Adapun yang akan menjadi aset penjaminan (underlying asset) dalam penerbitan sukuk negara kali ini adalah proyek pemerintah dan barang milik negara.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam situsnya merinci, kelima varian sukuk negara berbasis proyek yang akan dilelang meliputi seri SPN-S01122016 (diskonto) dengan tenor enam bulan, PBS006 bertenor empat tahun, PBS009 bertenor dua tahun, PBS011 bertenor tujuh tahun, dan PBS012 bertenor 15 tahun.
Imbalan bunga yang ditawarkan pemerintah kepada calon investor sukuk bervariasi. Untuk seri PBS006 diberikan bunga 8,25 persen, sedangkan seri PBS009 diganjar bunga 7,75 persen. Selanjutnya untuk seri PBS011 diberikan bunga 8,75 persen, dan seri PBS012 sebesar 8,87 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada lelang ini, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Sedangkan pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang, yakni 50 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN-S dan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri PBS.
Dalam Nota Keuangan dan Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP) 2016, target penerbitan SBN dinaikkan sebesar Rp57,75 triliun menjadi Rp384,98 triliun, dari rencana awal sebesar Rp327,2 triliun di APBN 2016. Target pembiayaan dinaikkan karena ada revisi turun pendapatan negara dan perubahan asumsi dasar ekonomi makro yang berpengaruh terhadap defisit APBN,.
(ags)