Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan lampu asal Taiwan segera merelokasikan investasinya ke Indonesia. Pasalnya, lahan lokasi pabrik di China akan dialihfungsikan menjadi kawasan komersial.
Kepala BKPM Franky Sibarani Minat mengatakan, rencana investasi tersebut disampaikan kepada perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan. Perusahaan lampu tersebut telah mengekspor produk-produknya ke Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
“Dari laporan yang disampaikan, mereka membutuhkan lahan yang cukup luas untuk pabriknya, yaitu sekitar 4 hektare. Sedangkan lokasi yang diminati adalah di provinsi Jawa Tengah sekitar daerah Salatiga atau di provinsi DI Yogyakarta (DIY),” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Franky, perusahan tersebut telah melakukan pertemuan dengan kantor perwakilan BKPM di Taipei. Perusahaan tersebut, lanjutnya, sempat mengkaji untuk merelokasi ke Vietnam, sebelum memutuskan ke Indonesia.
“Awalnya mereka mempertimbangkan Vietnam sebagai lokasi potensial untuk merelokasi investasinya. Namun setelah mengikuti business forum yang diadakan Bidang Investasi KDEI Taipei serta beberapa pertemuan lanjutan, mereka telah memutuskan akan relokasi ke Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Franky menyatakan, jika dilihat dari sisi populasi yang besar serta tenaga kerja terampil yang tersedia di Indonesia, maka alasan untuk melakukan relokasi sudah tepat.
“Apalagi produk-produk mereka berorientasi ekspor, jadi selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, mereka dapat juga mengekspor produk ke luar,” paparnya.
Franky menjelaskan, pihak perusahaan sampai saat ini belum dapat menyampaikan nilai investasi yang akan mereka tanamkan mengingat masih mencari lokasi yang tepat.
“Pemerintah Indonesia akan terus melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Indonesia,” ungkapnya.
Kepala Bidang Investasi KDEI Taipei selaku pejabat Perwakilan BKPM di Taiwan, Mohamad Faizal menyatakan, pimpinan perusahaan tersebut telah merencanakan untuk berkunjung ke Indonesia untuk meninjau beberapa lokasi yang potensial.
“Lokasi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dipilih dengan pertimbangan harga tanah dan biaya tenaga kerja yang relatif lebih kompetitif dibandingkan dengan wilayah lainnya di Pulau Jawa,” imbuhnya.
BKPM mencatat, realisasi investasi dari Taiwan sepanjang tahun 2015 sebesar US$107,95 juta terdiri dari 275 proyek dan masuk dalam peringkat ke-15 dari seluruh negara yang menanamkan modal di Indonesia.
Sementara, dari data Financial Times pada Februari 2016, total Outward Investment Taiwan ke Indonesia berada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar US$ 1,5 miliar.
Masuknya investasi dari Taiwan tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp594,8 triliun. Jumlah itu khususnya sumbangan dari penanaman modal asing yang dipatok sebesar Rp386 triliun atau 65 persen dari total realisasi investasi yang ditargetkan masuk.
(gir)