Semarang, CNN Indonesia -- Kantor Perwakilan Bank Bank Indonesia (KPW BI) Jawa Tengah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp19 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran tahun 2016.
Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir menjelaskan, angka Rp19 triliun ini meningkat 9,7 persen dibandingkan dengan Rp17,1 triliun pada tahun 2015. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari jumlah penarikan uang oleh perbankan dan jumlah penukaran oleh masyarakat.
"Di 2015 lalu, realisasi jumlah penarikan uang oleh perbankan senilai Rp17,1 triliun, sedangkan jumlah penukaran oleh masyarakat Rp215 miliar," ungkapnya kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iskandar menambahkan, kesiapan penambahan uang tunai ini dipicu akan diberikannya gaji ke-13 dan ke-14 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal itu ditambah imbauan Kementerian Tenaga Kerja agar pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerjanya dua minggu sebelum Hari Raya.
"Ada pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 PNS. Ini salah satu penyebabnya. Ditambah pemberian THR yang akan maju", tambah Iskandar.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal penukaran uang, Bank Indonesia se-Jawa Tengah akan membuka loket khusus masyarakat dari tanggal 20-30 Juni 2016, dengan dibatasi 800 orang per harinya.
"Penukaran uang untuk masyarakat, kami buka loket sendiri dari 20 sampai 30 Juni, dengan antrian terbatas, 800 orang per harinya", kata Iskandar.
Ia mengungkapkan, di wilayah Jawa Tengah, nilai uang pecahan yang masih diminati masyarakat dan diprediksi jumlahnya bertambah adalah pecahan Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000. Iskandar menuturkan, pecahan uang tersebut diminati seiring kentalnya tradisi dan budaya masyarakat Jawa Tengah dalam membagikan uang untuk kerabat dan saudara saat Lebaran.
(gir/gen)