Gaji ke-13 dan 14 Dongkrak Uang Beredar di Masyarakat

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2016 19:53 WIB
Direktur Pengelolaan Uang BI Suhaidi memproyeksi perputaran uang selama masa Lebaran dan libur sekolah sebanyak Rp160 triliun akibat pencairan THR.
Direktur Pengelolaan Uang BI Suhaidi memproyeksi perputaran uang selama masa Lebaran dan libur sekolah sebanyak Rp160 triliun akibat pencairan THR. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah mencairkan gaji ke-13 dan ke-14 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pertengahan tahun ini berpotensi mendongkrak jumlah uang beredar di masyarakat.

Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaidi memproyeksi perputaran uang selama masa Lebaran dan libur sekolah akan bertambah Rp160 triliun akibat pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para ASN.

"Ada empat faktor di samping pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya transaksi akibat masa Lebaran, diperkirakan penarikan dari perbankan dan masyarakat dari BI mencapai Rp160 triliun, akibat pembagian gaji ke-13 dan ke-14," ujar Suhaidi dalam konferensi pers, Senin (6/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Suhaidi, jumlah penarikan tersebut merupakan yang paling tinggi dalam sembilan tahun terakhir pada periode Ramadan dan Idul Fitri. Tahun lalu penarikan uang oleh masyarakat di 43 kantor BI di Indonesia hanya mencapai Rp140 triliun.

Pada akhir Mei, BI mencatat jumlah uang yang beredar di masyarakat sebanyak Rp534,7 triliun yang terdiri dari uang kertas Rp527 triliun dan uang logam Rp7 triliun. Jumlah tersebut selalu meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat.

Selain akibat pembayaran gaji tambahan untuk ASN, peningkatan uang beredar juga terjadi akibat jumlah hari libur yang lebih banyak dibandingkan 2015, pelaksanaan libur Ramadan yang bertepatan dengan periode liburan sekolah, serta penambahan titik dan frekuensi penukaran baik oleh Bank Indonesia maupun Perbankan.

Uang Palsu Berkurang

BI juga memastikan sirkulasi uang palsu yang beredar di masyarakat tahun ini sudah cenderung menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu BI mencatat rasio uang palsu dengan uang asli mencapai 21 lembar per 1 juta lembar uang asli.

"Untuk tahun ini sekarang temuan uang palsu berkurang, sampai Mei baru ditemukan lima per 1 juta lembar dari uang yang beredar yang dilaporkan palsu, dari semua temuan uang palsu sebagian besar berasal dari laporan masyrakat," kata Suhaidi. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER