Jakarta, CNN Indonesia -- PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), produsen ban merek Achilles dan Corsa menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 15 persen pada tahun ini, setelah tahun lalu anjlok 16 persen setelah hanya membukukan pendapatan US$237 juta.
Uthan A. Sadikin, Direktur Pemasaran Multristrada mengakui, kinerja perseroan pada tahun lalu turun disebabkan kondisi perekonomian global yang buruk. Hal ini berdampak besar terhadap bisnis Multistrada karena 70 persen penjualan ban-nya dilakukan ke luar negeri.
"Tahun 2015 memang tertekan karena pasar global. Multistrada kan satu dari sekian banyak pemain ban yang ada di dunia jadi berpengaruh. Kalau dunia batuk, kami juga batuk," jelasnya, Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, Uthan optimistis pendapatan perseroan bakal tumbuh sekitar 10-15 persen dari tahun lalu.
Menurutnya, untuk kembali menyehatkan neraca, Multistrada akan melakukan efisiensi, baik dari sisi produksi maupun operasional. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi dari sisi bahan dasar pembuatan ban, yaitu karet. Bahan dasar tersebut bisa dibilang memakan biaya yang sangat tinggi, sehingga perusahaan akan mengkaji ulang pemilihan bahan dasar agar lebih terjangkau.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan akan melanjutkan pembenahan rantai pasok yang sudah dilakukannya sejak dua tahun lalu. Penataan rantai pasok ini tidak dilakukan sendiri, tapi juga kerja sama dengan konsumennya di sejumlah negara, antara lain di Jepang, Eropa, Australia, Singapura, dan Amerika Serikat.
Sejalan dengan itu, kata Uthan, Multistrada mulai menyesuaikan produknya dengan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda di tiap negara mitra dagang.
"Misalnya ke Jepang, apa sih yang dia minta. Nah itu yang coba kami perhatikan. Lalu misal juga Eropa. Eropa itu kan tidak hanya
summer tire, kami juga harus buat
winter tire dan
summer tire itu selalu harus bersamaan," katanya.
Perusahaan berharap bisa menjual produk dengan harga kompetitif. Bila bahan dasar bisa menurun dan rantai pasok lebih terkendali, maka perusahaan memberikan harga yang lebih murah lagi kepada konsumen.
"Kalau harga tidak kompetitif, bagaimana kami bersaing di luar negeri," terangnya.
Saat ini, kontribusi ekspor ban masih sebesar 70 persen dan sisanya berasal dari penjualan domestik. Tahun ini perusahaan akan mempertahankan porsi penjualannya tersebut.