BTN Tambah Target Penerbitan Obligasi Rp1 Triliun

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2016 13:12 WIB
BTN memiliki kewajiban pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo. Hal tersebut membuat target penerbitan obligasi di semester II ditambah Rp1 triliun.
Dirut BTN Maryono mengaku perusahaannya memiliki kewajiban pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo. Hal tersebut membuat target penerbitan obligasi di semester II ditambah Rp1 triliun. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menaikkan target perolehan obligasi pada semester II 2016 menjadi Rp4 triliun. Angka itu naik Rp1 triliun dari target awal sebesar Rp3 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana terkait program Sejuta Rumah dan pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo.

“Pertama karena memang ada beberapa obligasi yang jatuh tempo, sehingga kami membutuhkan dana. Kami juga harus cepat, karena ini adalah momentum pendanaan untuk program Sejuta Rumah,” ujar Direktur Utama BTN Maryono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/6).

Ia menjelaskan, kebutuhan pembiayaan rumah cukup banyak dan perseroan harus mampu memenuhi secara cepat. Sayangnya, Maryono masih belum dapat memastikan kapan tepatnya obligasi tersebut akan ditawarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk hanya menyebut tenor obligasi yang akan diterbitkan perusahaannya bervariasi antara 10 sampai 15 tahun.

“Tetapi kebanyakan tenor yang 10 tahun mungkin. Kami akan melihat pasar ya, nanti bagaimana,” paparnya.

Target 570 Rumah

Sebagai informasi, BTN sudah menggelontorkan dana sebesar Rp7 triliun pada kuartal I 2016 untuk program Sejuta Rumah. Menurut Maryono, dana yang sudah digunakan hingga Mei tentunya sudah jauh dari angka tersebut.

“Kami angkanya belum dapat, tapi saya kira peningkatannya akan lebih besar lagi. Nanti yang akan lebih meningkat lagi mungkin di semester II,” terangnya.

Lebih lanjut, Maryono menyatakan perusahaan menargetkan membangun sebanyak 570 unit rumah dari program Sejuta Rumah hingga akhir tahun. Ia menjelaskan, dari target tersebut, perseroan membutuhkan dana yang tidak sedikit.

“Dengan target pembangunan tersebut, kami bisa menghabiskan dana sebesar Rp50 triliun sampai Rp60 triliun,” jelas Maryono.

Sepanjang kuartal I 2016, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18,9 persen menjadi senilai Rp143 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp120 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata industri secara nasional yang mencapai 7,76 persen. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER