Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menunggu rencana Pemerintah yang akan menerbitkan kembali izin impor gula mentah (
raw sugar), mengingat saat ini pasokan bagi industri makanan dan minuman tengah menipis di tengah kebutuhan produksi yang meningkat di bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Ketua GAPMMI Adhi Lukman mengatakan, saat ini stok yang menipis disebabkan oleh hujan di beberapa daerah. Menurutnya, hal itu bisa berimplikasi pada mundurnya jadwal panen tebu yang seharusnya bisa terjadi sebelum Juni tahun ini.
"Ini sempat mengkhawatirkan, namun kami tadi tanya PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) katanya pasokan sudan mulai lancar," ujar Adhi, Selasa (14/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, kadar kandungan gula di dalam batang tebu (rendemen) juga akan ikut terpengaruh jika hujan terus mengguyur daerah sentra perkebunan tebu. Ia mengatakan, rendemen gula pada musim hujan hanya 7 persen, tidak bisa sebesar 8,5 persen sesuai kebijakan jaminan rendemen dalam negeri.
"Akibat hal itu mungkin saja kebutuhan gula mentah impor makin tinggi. Tapi kami sudah lihat ada perusahaan gula rafinasi yang sudah giling, berarti ada kemungkinan impornya sudah masuk," jelasnya.
Sementara itu, Adhi sendiri memperkirakan rata-rata kenaikan penjualan produk makanan dan minuman kemasan selama periode Mei hingga Juli mencapai 30 persen per bulan akibat permintaan yang tinggi sepanjang Ramadan sampai Idul Fitri. Meskipun telah mengantisipasi lonjakan permintaan tiga bulan sebelumnya, ia menilai pasokan bahan baku tetap diperlukan.
"Yang penting antisipasi Pemerintah dari jauh hari. Jangan mendadak seperti saat ini. Ini yang menurut kami jadi masalah," terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengeluarkan izin impor gula mentah sebesar 381 ribu ton yang ditugaskan melalui PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Keputusan ini sudah disepakati di dalam rapat koordinasi di tingkat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
Menurut data Kemendag, impor gula mentah Indonesia tahun lalu sebesar 2,8 juta ton. Sementara pada tahun ini, Pemerintah memberi kuota gula mentah impor sebesar 3,22 juta ton.
(gen)