Suku Bunga AS Tetap, IHSG Berpeluang Rebound

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 08:48 WIB
IHSG diperkirakan berpeluang rebound dengan target resisten di 4.845, sedangkan support masih terjaga di 4.790.
IHSG diperkirakan berpeluang rebound dengan target resisten di 4.845, sedangkan support masih terjaga di 4.790. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan peluang berbalik menguat (rebound), terimbas potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar setelah suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) diputuskan tak berubah.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, tadi malam indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro berhasil rebound 1,2 persen ke level 2.830,30. Sementara indeks saham MSCI Emerging Market naik 0,6 persen di 808,19.

Ia menyatakan, hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Bank Sentral Amerika Serikat (FOMC) tadi malam memberikan sinyal kenaikan tingkat suku bunga Amerika tahun ini akan melambat dari perkiraan sebelumnya. Menurutnya, kenaikan tingkat bunga Amerika tahun ini hanya akan berlangsung satu kali dari konsensus sebelumnya sebanyak dua kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pertemuan FOMC tadi malam kembali menahan tingkat suku bunga di 0,25 persen-0,50 persen. Belum akan dinaikkannya tingkat bunga Amerika dalam beberapa bulan ke depan memberikan sentimen positif bagi pasar saham dan mata uang emerging market,” ujarnya dalam riset, Kamis (16/6).

Sebaliknya, lanjut David, Wall Street tadi malam memberikan reaksi berbeda atas hasil pertemuan FOMC. Indeks Dow Jones dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,20 persen dan 0,18 persen di 17.640,17 dan 2.071,50.

“Ini merupakan koreksi untuk hari kelima berturut-turut. Harga minyak mentah di Amerika juga kembali koreksi 2 persen di US$47,49 per barel,” katanya.

David menilai, pada perdagangan hari ini, sentimen pasar saham global dan regional yang bergerak bervariasi, akan mempengaruhi sentimen pasar. Harga minyak mentah yang kembali koreksi, lanjutnya, akan memicu fluktuasi harga saham sektor tambang.

“IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang rebound dengan target resisten di 4.845, sedangkan support masih terjaga di 4.790. Peluang penguatan nilai tukar rupiah atas dolar pasca pertemuan The Fed berpeluang mendorong penguatan kembali saham-saham sektoral yang sensitif dengan suku bunga, seperti perbankan dan properti,” jelasnya.

Analis Samuel Sekuritas, Makky Dandytra mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut mengakhiri tren perlemahan sejak Maret 2016. Ia menyatakan, penguatan di atas Rp13.230 per dolar akan memastikan akhir dari tren perlemahan.

“IHSG sedang membentuk level dasar dalam dua hari ini untuk bersiap naik, setidaknya menutup jarak di 4.838-4.848 sebelum mengakhiri rebound teknis mendekati level 4.860. Namun saya tidak melihat peluang kenaikan IHSG hingga 4.880,” jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER