BEI Rilis Derivatif Berbasis Obligasi Negara pada Semester II

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2016 18:49 WIB
Varian obligasi negara yang akan diprioritaskan dalam perdagangan IGBF nanti adalah yang memiliki kupon tetap, dengan tenor lima dan 10 tahun.
Bursa Efek Indonesia akan menerbitkan produk derivatif baru berbasis obligasi negara atau Indonesia Government Bond Futures (IGBF) bertenor lima dan sepuluh tahun pada paruh kedua tahun ini. . (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerbitkan produk derivatif baru berbasis obligasi negara atau Indonesia Government Bond Futures (IGBF) bertenor lima dan sepuluh tahun pada paruh kedua tahun ini.

Selain untuk sarana lindung nilai (hedging), IGBF dikembangkan dalam rangka pengembangan pasar surat utang pemerintah dan meningkatkan kapitalisasi di pasar modal.

“Targetnya semester II (IGBF) bisa diluncurkan. Kami masih dalam proses penyusunan (aturan) dengan Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, Selasa (21/6).
 
Nicky mengungkapkan, varian obligasi negara yang akan diprioritaskan dalam perdagangan IGBF nanti adalah yang memiliki kupon tetap (fix rate/FR), dengan jangka waktu jatuh tempo agak panjang. Dengan demikian, tidak semua seri obligasi berkupun tetap bisa menjadi basis perdagangan IGBF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tahap awal yang bisa diperdagangkan adalah obligasi FR dengan tenor lima tahun dan 10 tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, obligasi negara FR dipilih karena varian surat utang ini banyak diminati investor dan paling likuid di pasar sekunder.  "Apalagi banyak investor institusi yang memiliki kepemilikan di situ. Jadi nilainya bisa besar. IGBF kan lebih banyak untuk hedging institusi yang membutuhkan,” katanya.

Kementerian Keuangan, lanjut Nicky, yang nantinya punya hak untuk menginisiasi transaksi dagang, sedangkan BEI hanya memfasilitasi sistem perdagangan. "Nanti payung hukumnya diterbitkan oleh OJK,” jelasnya.

Pada awal Februari lalu, BEI telah meluncurkan produk derivatif berbasis saham, yakni Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) sebagai alternatif investasi di tengah pasar yang sedang bergerak fluktuatif.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER