Eksekusi Proyek Tol Trans Sumatera Bergantung Pinjaman AIIB

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2016 16:30 WIB
Proyek Tol Trans Sumatera masih terkendala pendanaan karena PT Hutama Karya belum mendapatkan persetujuan penyertaan modal negara (PMN) dari Kementerian BUMN.
Suasana di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan, Lampung, Senin (6/6). (Antara Foto/Tommy Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) akan mengajukan pinjaman ke Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) guna membiayai proyek Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai senilai Rp16,2 triliun.

Wahyu Utomo, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menuturkan, rencana penarikan pinjaman dari AIIB tersebut merupakan usulan dari Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro.

"Menkeu juga memberi arahan agar ini bisa cepat diproses agar dananya cair dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Wahyu, Rabu (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan, pinjaman kepada AIIB diharapkan bisa meringankan beban PT Hutama Karya selaku kontraktor proyek Tol Trans Sumatera. Pasalnya, PT Hutama Karya sampai saat ini belum mendapatkan persetujuan penyertaan modal negara (PMN) dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Meski demikian, Wahyu belum bisa menerangkan berapa pinjaman yang akan diajukan kepada AIIB. "Masih kami hitung, jadi, belum tahu. Tapi kalau PMN memang belum cair juga, ya, kami berusaha cari alternatif lain, seperti pinjam ke AIIB atau lainnya," tuturnya.

Wahyu mengatakan, pembahasan pinjaman dana proyek Tol Trans Sumatera ke AIIB masih akan dibahas pada Sabtu mendatang, termasuk membahas mekanisme peminjaman.

Pada kesempatan yang sama, Direktor Program KPPIP Rainier Hariyanto mengakui, masih mencari solusi untuk agar salah satu proyek prioritas pemerintah itu bisa berjalan tanpa terkendala pendanaan. "Terutama kemampuan pendanaan bagi PT Hutama Karya," jelas Ranier.

Proyek Tol Trans Sumatera merupakan salah satu proyek dari 30 proyek prioritas yang dibahas KPPIP sesuai Peraturan Menteri Ekonomi Nomor 12 Tahun 2015 yang selanjutnya akan difasilitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER