Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengaku telah menerima gula pasir dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebanyak 1.000 ton yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh Indonesia hingga akhir Juli. Berhubung hari raya Idul Fitri tinggal dua pekan lagi, manajemen Bulog menargetkan bisa mendistribusikan sampai 858,5 ton gula pasir sebelum lebaran tiba untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat.
"Minggu kemarin, kami bongkar 1.000 ton gula pasir dari RNI, nanti juga ada stok dari beberapa PTPN, dan 100 ribu ton hasil impor gula dari Thailand," ujar Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/6).
Dalam melakukan distribusi, Bulog mengatakan akan berusaha menyesuaikan kebutuhan tiap daerah dengan stok yang ada agar semua daerah bisa mendapatkan gula pasir perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahap awal ini kami menyesuaikan kebutuhan daerah tapi tetap disesuaikan dengan stok yang kami miliki. Ke depannya mekanisme ini akan diubah ke basis harga dimana daerah yang memiliki harga jual tertinggi untuk gula akan lebih banyak dipasok agar harga bisa stabil," jelas Djarot.
Djarot mengatakan saat ini perusahaannya sudah mulai memasok ke beberapa kota di Kalimantan sebab harga gula pasir di Kalimantan tergolong tinggi, yakni mencapai Rp17ribu per kilogram (kg).
"Kami sebar ke beberapa kota di Kalimantan, seperti Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin, sekitar 50 ton gula pasir setiap kota. Kalimantan ini lebih dulu karena harganya (saat ini) tinggi, mungkin karena transportasi sulit sehingga susah masuk stok ke sana," katanya.
Untuk harga gula pasir yang dijualnya, Bulog akan mematok Rp13 ribu per kg. Harga ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan gula pasir murah yang digelontorkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yakni Rp12 ribu per kg.
"Iya karena sumber gulanya beda, PPI dapat dari impor. Bulog dari lokal. Jadi, kita harus pertimbangkan juga kerja keras petani lokal tapi harganya tetap masuk ke konsumen," ungkapnya.
Stabilkan HargaDjarot memastikan Bulog berkomitmen untuk terus mendistribusikan gula pasir murah kepada masyarakat hingga harga gula di pasar bergerak stabil.
Dalam pendistribusian ini, Bulog mengambil sejumlah langkah, yakni menggelar operasi pasar hingga menggaet sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) lainnya untuk ikut menyebarkan gula pasir murah.
"Sesuai perintah Presiden, kami gelar terus operasi pasar sampai harga stabil dan persediaan stok ada. Kami juga gaet Pertamina, PLN, dan BUMN lainnya untuk membantu mempercepat persebaran dengan menawarkan paket sembako sehingga mereka bisa mengadakan juga," tutup Djarot.
Terkait ketersediaan stok gula pasir, Djarot optimis memiliki stok yang cukup sebab beberapa daerah, seperti Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur tengah memasuki masa giling tebu.