AIIB Suntik US$216,5 juta Untuk Perbaikan Rumah Kumuh RI

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2016 10:04 WIB
Selain Indonesia, negara lain yang memperoleh pinjaman perdana dari AIIB adalah Bangladesh, Pakistan, dan Tajikistan.
Selain Indonesia, negara lain yang memperoleh pinjaman perdana dari AIIB adalah Bangladesh, Pakistan, dan Tajikistan. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui pinjaman empat proyek di sejumlah negara dengan total nilai US$509 juta. Pinjaman tersebut dilakukan melalui skema pembiayaan kerja sama (co-financing) dengan lembaga keuangan multilateral sebagai mitra.

Dari keseluruhan dana tersebut, Indonesia memperoleh pinjaman US$216,5 juta untuk Proyek Peningkatan Penanganan Pemukiman Kumuh.

Selain Indonesia, AIIB juga memberikan utang kepada Bangladesh sebesar US$165 juta untuk pembangunan sistem distribusi dan perluasan proyek energi; sebesar US$100 juta untuk proyek Shorkot-Khanewal Section Motorway di Pakistan; dan US$27,5 juta untuk Proyek Perbaikan Perbatasan Jalan Dushanbe-Uzbekistan di Tajikistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang mengumumkan bahwa hanya dalam enam bulan setelah dilantik, AIIB menyetujui kelompok pertama pinjaman. Proyek-proyek ini seperti energi, pembangunan perkotaan dan sektor transportasi, akan membantu untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan infrastruktur penting di kawasan itu dan memperkuat konektivitas regional, "kata Presiden AIIB Jin Liqun dalam keterangan resmi, dikutip Senin (27/6).

Liqun juga mengaku kehadiran lembaga multilateral lain seperti Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) bisa menjadi mitra AIIB dalam melakukan pembiayaan (co-financing). Kerja sama tersebut berpotensi memperluas target negara debitur yang merupakan anggota dari ketiga lembaga multilateral tersebut.

Bank yang mendukung pembangunan infrastruktur ramah lingkungan dan konektivitas regional di Asia menargetkan dapat mengucurkan pinjaman sekitar US$1,2 miliar pada 2016.

"Kami sedang bekerja pada sejumlah proyek tambahan dan berharap untuk membawa mereka ke Dewan untuk mendapatkan persetujuan akhir tahun ini," kata Liqun. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER