Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran lembaga keuangan internasional baru, Asian Infrastucture Investment Bank (AIIB) banyak diprediksi akan bersaing dengan lembaga sejenis lainnya yang sudah ada, seperti Asian Development Bank (ADB).
Alih-alih bersaing, ADB memiliki cara lain untuk mengatasi kompetisi untuk mengucurkan dana pinjaman tersebut. Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan ADB akan menempuh skema kerjasama pembiayaan (
co-financing) dengan AIIB untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dianggap layak di wilayah Asia.
Takehiko mengaku pihak ADB sudah bertemu dengan pihak AIIB untuk mendiskusikan sejumlah proyek yang bisa dibiayai bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dengan senang hati bisa melakukan co-financing dengan AIIB, tidak hanya di Indonesia," ujar Takehiko saat ditemui di kantor Kementerian Koordinaor Bidang Perekonomian, Jumat (12/2).
Nantinya, skema pembiayaan co-financing sendiri merupakan perjanjian antara dua kreditur untuk bersama-sama mendanai suatu proyek. Namun suku bunga dan skema pengembalian pinjaman diterapkan berbeda-beda sesuai dengan aturan yang ditetapkan masing-masing kreditur.
Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending). Pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan.
Tahun lalu, ADB memberikan dukungan pembiayaan sebesar US$1,67 miliar pada Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah pinjaman program sebesar US$400 juta untuk mengembangkan pasar keuangan dan inklusi keuangan, pinjaman program lainnya sebesar US$400 juta untuk mengembangkan sektor energi, dan pinjaman berbasis hasil perdana sebesar US$600 juta untuk membantu peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Sumatra.
Sedangkan dukungan ADB tahun ini akan mencakup pendanaan untuk layanan pendidikan, pengelolaan keuangan publik, energi bersih, infrastruktur perdesaan, dan pengendalian banjir.
"Kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat besar, ADB dan AIIB akan terus bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Country Director ADB untuk Indonesia Steven R. Tabor.
(gir)