Jakarta, CNN Indonesia -- Guna membayar iuran tahunan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) kepada lima organisasi dan lembaga keuangan internasional sebanyak Rp 4,05 triliun.
Lima lembaga/organisasi keuangan internasional itu adalah International Development Bank (IDB), International Finance Corporation (IFC), International Fund for Agricultural Development (IFAD), International Development Asociation (IDA), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Usulan tersebut diajukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Robert Pakpahan dalam rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robert mengatakan PMN tersebut merupakan iuran wajib tahunan karena Indonesia menjadi anggota lembaga/organisasi tersebut. Dari lima lembaga tersebut Indonesia menyetor iuran yang cukup besar kepada AIIB yakni Rp 3,73 sebagai setoran modal awal dalam keanggotaan.
"AIIB kalau tidak salah November ini akan mulai beroperasi. Tahun depan kita rencanakan setor Rp 3,7 triliun. Ini akan menjadi investment bank multilateral yang cukup besar," ujar Robert.
"Indonesia merupakan salah satu founder di AIIB, setoran modal ini sebagai salah satu kontribusi kita," imbuhnya.
Sebagai informasi, AIIB merupakan Bank Pembangunan Multilateral yang dirancang untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Asia, baik kepada institusi pemerintah maupun swasta.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menjadi salah satu penandatangan naskah Article of Agreement (AoA) pendirian AIIB di Beijing, China pada Senin (29/6).
Berikut rincian PMN kepada lima lembaga keuangan internasional:
• International Development Bank (IDB) Rp Rp 80,1 miliar
• International finance Corporation Rp 500 juta
• International Fund for Agricultural Development Rp 41,7 miliar
• International Development Asociation Rp 45,6 miliar
• Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Rp 3,73 triliun.
(gir/gir)