Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro menunjuk Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Andin Hadiyanto menjadi salah satu direktur eksekutif di bank infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), untuk mewakili pemerintah Indonesia.
"Pak Menteri yang meminta saya untuk menjadi calon direktur mewakili pemerintah Indonesia," ujar Andin kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (12/1).
Untuk diketahui, Andin dan anggota dewan baru lainnya akan dilantik pada 16 Januari 2016 mendatang bertepatan dengan peluncuran AIIB secara resmi di China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andin menyatakan penempatan perwakilan Indonesia di AIIB diharapkan mampu menjadi jembatan untuk menyampaikan segala kepentingan Indonesia sebagai negara anggota, dalam kebutuhan pembiayaan oleh AIIB.
Dikutip dari laman Kemenkeu, Andin lahir di Wonosobo pada tanggal 9 Juni 1965 dan pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Regional dan Kebijakan Bilateral dari 2011 hingga 2012. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Kebijakan dan Kerjasama Internasional 2009-2011 dan Direktur Pusat Bisnis Penelitian Iklim dan Pembangunan 2006-2009.
Ia juga sempat memegang posisi sebagai Kepala Divisi Pusat Analisis Makroekonomi di Departemen Keuangan pada 2001-2005 dan Staf Anggaran Biro Analisis, Badan Fiskal dan Moneter Departemen Analisis Keuangan 1995-2000.
Pada Januari 2013, ia dilantik sebagai Penjabat Staf Ahli Internasional Makroekonomi dan Keuangan dan menjabat posisi yang dimulai di November 2013 sampai saat ini.
Andin juga menjabat sebagai Komisaris di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak 3 Oktober 2012. Andin juga pernah menjabat sebagai Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal periode Desember 2013 hingga 6 Februari 2015.
Dari sisi akademis, ia memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1989, dilanjutkan dengan gelar pasca sarjana di Art di Graduate School of International Development, Nagoya University, Jepang pada tahun 1997 dan memperoleh Doctor of Philosophy di Nagoya University, Jepang pada tahun 2000.
Lebih lanjut, AIIB merupakan bank pembangunan infrastruktur patungan dari 57 negara dengan modal awal US$100 miliar. AIIB pertama kali digagas oleh Presiden China Xi Jin Ping dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Asian Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 lalu.
Indonesia telah menganggarkan dana sebesar Rp3,73 triliun tahun ini sebagai setoran modal awal dalam pembentukan AIIB.
(gir)