Kekhawatiran Brexit Mereda, Bursa Saham AS Menguat

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 08:17 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 284,96 poin (1,64 persen) ke level 17.694,68 dan Indeks S&P 500 naik 34,68 poin (1,70 persen) ke angka 2.070,77.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 284,96 poin (1,64 persen) ke level 17.694,68 dan Indeks S&P 500 naik 34,68 poin (1,70 persen) ke angka 2.070,77. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS menguat untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Rabu (29/6), karena kekhawatiran tentang keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan dampaknya terhadap ekonomi global mulai berkurang.

Seperti dilansir kantor berita Antara, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 284,96 poin (1,64 persen) ke level 17.694,68. Indeks S&P 500 naik 34,68 poin (1,70 persen) ke angka 2.070,77. Sementara indeks Nasdaq menguat 87,38 poin (1,86 persen) ke level 4.779,25.

Analis Briefing.com Patrick OHare menyatakan kenaikan tersebut adalah "sesuatu yang biasa" dari tindakan beli pada saat jatuh setelah aksi jual besar-besaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, para pemimpin Uni Eropa bertemu di Brussels tanpa kehadiran Inggris pada langkah pertama dalam proses pemisahan yang diperkirakan akan rumit dan berlarut-larut.

Dalam perdagangan, saham Nike naik 3,8 persen. Padahal laba kuartal keempatnya merosot 2,2 persen menjadi 846 juta dolar AS. Penjualan barang-barang olahraganya mencapai 8,24 miliar dolar AS, sedikit di bawah ekspektasi para analis.

Perusahaan investasi Jefferies menyatakan, terlepas dari hasil yang mengecewakan, Nike di posisi yang baik. Hal itu mengingat posisi merek yang unggul dan terus mengembangkan produk-produk baru.

Saham anggota indeks Dow Jones, General Electric, meningkat 2,0 persen setelah regulator AS menghapus perusahaan afiliasinya, GE Capital, dari risiko potensial terhadap sistem keuangan menyusul penjualan aset utamanya.

Sementara, saham Monsanto melonjak 2,4 persen kendati melaporkan laba dan penjualan yang lebih rendah. Pasalnya, Monsanto menyatakan perusahaan secara aktif tengah mengeksplorasi pilihan-pilihan strategis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER