Investasi Sektor Properti Diprediksi Tumbuh 5% di Semester II

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 10:45 WIB
Colliers International Indonesia menyatakan tidak berani memprediksi pertumbuhan yang tinggi karena kondisi perekonomian yang dirasa masih belum membaik.
Colliers International Indonesia menyatakan tidak berani memprediksi pertumbuhan yang tinggi karena kondisi perekonomian yang dirasa masih belum membaik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Colliers International Indonesia memprediksi pertumbuhan investasi di sektor properti pada semester II 2016 sebesar 5 persen.

Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers International Indonesia menyatakan jajarannya tidak berani memprediksi pertumbuhan yang tinggi karena kondisi perekonomian yang dirasa masih belum membaik, sehingga kecenderungan investasi properti masih turun.

"Makanya pertumbuhan 5 persen. Karena memang kecenderungannya masih turun sekarang ini," katanya, Kamis (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, beberapa lini sektor properti secara umum masih sulit untuk tumbuh dalam tahun ini, salah satunya industri. Ferry meyakini, investasi dalam sektor industri masih akan sulit untuk tumbuh kecuali jika ada satu transaksi yang sangat besar pada tahun ini.

"Akan membantu jika ada satu transaksi yang sangat sangat besar untuk sektor industri," ungkapnya.

Berdasarkan data penjualan kawasan industri, total penjualan lahan hingga semester I 2016 baru mencapai 13,9 persen atau 29,03 hektare dari total penjualan 347,51 hektare sepanjang tahun 2015.

Selain itu, untuk penyewaan apartemen juga dinilai masih sulit untuk tumbuh. Menurut Ferry, sentimen untuk pasar masih rendah untuk apartemen saat ini.

Data yang dimiliki Colliers International menunjukkan, tidak ada penawaran penyewaan apartemen pada kuartal II 2016, sehingga total unit yang ditawarkan masih sama yaitu berjumlah 8.780 unit.

Namun, pada tahun depan akan ada pengembangan apartemen baru, yaitu di antaranya Oakwood Wordwide, Frasers Hospitality and The Ascott Limited, dan Lavish Kemang Serviced Apartment.

Proyek tersebut akan fokus di area bisnis (Central Business District/CBD) dan Jakarta Selatan. Di mana sekitar 44 persen berada di area CBD dan 35 persen di Jakarta Selatan.

Lebih lanjut, Ferry menjelaskan, untuk gedung perkantoran masih akan tetap terjadi over supply atau suplai yang berlebih hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Colliers, suplai unit perkantoran sewa di area CBD pada kuartal II tahun ini seluas 5,46 juta meter persegi. Sementara, suplai unit perkantoran di luar area CBD seluas 2,89 juta meter persegi.

Sementara, tingkat okupansi sewa gedung perkantoran di area CBD menurun menjadi 85,6 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 93,7 persen. Sementara, untuk perkantoran di luar area CBD tingkat okupansinya menurun menjadi 85,6 persen dari periode sebelumnya 93,7 persen.

"Jadi kalau lihat mana yang akan bergerak saya pikir akan dalam level yang sama, artinya tidak ada yg lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. Lebih baiknya paling beda-beda tipis, tidak akan ada satu yang menonjol, paparnya.

Dampak Pengampunan Pajak

Terkait dana hasil repatriasi dari pengampunan pajak (tax amnesty), Ferry belum bisa memastikan akan berpengaruh besar terhadap properti.

Hal ini karena pemerintah masih menetapkan penggunaan dana hasil repatriasi tax amnesty nantinya akan didahulukan untuk produk pemerintah, seperti obligasi dan pasar modal.

Namun, ia menilai sisi positif muncul ketika dana ditampung dalam bidang properti, khususnya infrastruktur. Hal itu dapat menjadi penunjang kenaikan bagi penjualan kawasan industri.

"Nah jika ke sektor pemerintah, maka ini bisa ada positifnya, kan membantu proyek pemerintah terkait infrastruktur. Nah ini bisa menjadi katalisator untuk sektor properti, salah satunya industri."

"Kalau nanti sudah mulai dibuka atau uangnya sudah mulai masuk, yang perlu diawasi adalah jangan sampai uang itu masuk berlebihan dalam waktu yang sama. Sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga yang tidak terkontrol," imbuhnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER