Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga daging sudah turun di bawah Rp80 ribu per kilogram (kg) meskipun belum merata di seluruh daerah.
“Program Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar harga daging di bawah Rp80 ribu per kg jadi kenyataan, meski belum seluruhnya,” kata Amran di Istana Negara, Kamis (30/6).
Amran mengaku terus memantau perkembangan harga daging menjelang lebaran tahun ini. Tingginya permintaan yang dipertemukan dengan stok dan pasokan yang ada, diakui Amran ada yang membuat harga daging di suatu daerah mencapai Rp120 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Namun sudah ada yang harganya Rp75 ribu, Rp85 ribu, Rp100 ribu per kg. Harga tersebut untuk daging beku impor maupun daging sapi segar,” katanya.
Selain daging, harga bahan pokok lainnya seperti beras dan bawang merah dipastikannya sudah turun.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan dugaan praktik berburu rente dan terjadinya kartel dalam tata niaga daging sapi di Indonesia.
Lembaga antikorupsi itu menyatakan kebijakan impor sapi selama ini belum mencerminkan keberpihakan terhadap 6,2 juta rumah tangga peternak. Baik itu untuk peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah.
"Terdapat kelemahan dalam kebijakan dan tata laksana impor akibat dominannya praktik rent-seeking dan kartel," demikian KPK dalam Laporan Tahunan 2015, yang dikutip Rabu (22/6).
KPK menyatakan akan fokus pada persoalan tata kelola pangan, khususnya soal impor maupun distribusi. Komoditas pangan strategis yang dimaksud dalam RPJMN 2010-2014 adalah beras, kedelai, jagung, gula dan daging sapi.
Pada awal Juni, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah membuka keran impor untuk pelbagai komoditas yakni daging sapi dan bawang merah. Importasi, papar Presiden, bertujuan untuk mencukupi permintaan pasar. Khusus daging sapi, pemerintah menargetkan harga ecerannya dapat mencapai Rp80.000 per kilogram.
"Kalau permintaannya banyak, sementara kemampuan produksinya masih belum dapat memenuhi jumlah permintaan, maka harus ditutup dengan impor,” ujar Jokowi awal bulan lalu.
(gen)