Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral China akan menyuntikkan 30 miliar yuan atau setara dengan US$4,49 miliar melalui operasi transaksi penjualan bersyarat obligasi negara ke perbankan dengan jangka waktu pembelian kembali tujuh hari (
seven-day reverse repo) pada Senin (11/7).
Berdasarkan informasi pelaku pasar kepada Reuters, operasi moneter People Bank of China (PBoC) ini akan menguras likuiditas sebesar 195 miliar yuan dari sistem perbankan pada pekan ini.
Pada pekan lalu, PBoC telah menyerap likuiditas sebesar 645 miliar yuan dari sistem perbankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin, Minggu (10/7), Forbes menyampaikan kabar buruk dari PBoC soal cadangan devisa China yang meningkat pada Juni sebesar US$13,4 miliar. Hal ini dianggap sebagai isu negatif karena menunjukkan kebijakan dagang paling kontroversial yang diterapkan otoritas moneter di Beijing, yakni dengan memaksakan depresiasi yuan guna membantu para eksportir.
Berdasarkan perhitungan Financial Times, PBOC telah menghabiskan US$473 miliar untuk mengintervensi nilai tukar renminbi sejak Agustus 2015 hingga Juni 2016. Akibatnya, cadangan devisa negara anjlok selama periode tersebut.
Upaya keras PBoC membantu eksportir asing dengan mengorbankan mata uangnya semata-mata untuk membendung pelarian modal secara masif yang bisa berakibat fatal terhadap perekonomiannya. Berdasarkan perkiraan Bloomberg, aliran modal yang keluar dari china sepanjang tahun lalu mencapai US$1 triliun.
(ags)