Bursa Saham AS Menggeliat, S & P Tembus Rekor Baru

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 06:33 WIB
Sementara dari pasar komoditas, harga minyak mentah mencapai posisi terendahnya dalam dua bulan terakhir menyusul munculnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan.
Bursa saham AS dan Eropa menguat menyusul rilis data positif tenaga kerja AS dan munculnya berita baik terkait referendum Brexit. (REUTERS/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks saham acuan S&P 500 menembus rekor tertingginya pada awal pekan dan menjadi penanda penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) secara keseluruhan.  

Mengutip Reuters, indeks saham S&P 500 pada perdagangan Senin (11/7) sempat menyentuh level intraday tertinggi di kisaran 2.143,16, melampaui rekor sebelumnya 2.134,72 pada Mei 2015.Namun di sesi akhir perdagangan, indeks S&P 500 ditutup pada level 2.137,16, menguat 7,26 poin atau 0,34 persen.

Raihan positif juga dicatatakan indeks saham Dow Jones, yang naik 80,19 poin atau 0,44 persen ke level 18.226,93. Demikian pula dengan indeks saham Nasdaq, yang menguat 31,88 poin atau 0,64 persen ke level 4.988,64.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sentimen positif terutama muncul dari data bulanan tenaga kerja AS yang bertambah 287 ribu pada Juni, melampaui ekspektasi para analis. Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi AS yang rendah, serta berita baik yang muncul dari Inggris dan Jepang turut mendorong investor memburu instrumen pasar modal.

"Investor telah mencari alasan untuk membeli saham dan sekarang mereka memilikinya," ujar Alan Gayle, ahli strategi investasi senior di RidgeWorth Investments, Atlanta.

Dari Jepang, kembali terpilihnya Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang memberi angin segar bagi pelaku pasar terkait putaran baru kebijakan stimulus fiskal di Negeri Matahari Terbit. Sementara dari Britania Raya, tersisanya calon tunggal penerus David Cameron sebagai Perdana Menteri Ingggris sukses membuat mayoritas bursa saham Eropa bergerak di zona hijau.

Indeks saham utama Eropa, FTSEurofirst 300 tercatat menguat 1,5 persen ke level 1.315,49.

Sementara dari pasar komoditas, harga minyak mentah mencapai posisi terendahnya dalam dua bulan terakhir menyusul munculnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan emas hitam. Harga minyak mentah AS turun 65 sen menjadi US$44,76 per barel, sedangkan minyak mentah Brent turun 51 sen menjadi US$46,25 per barel. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER