Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Gas (Pertagas) bakal memetakan aset-aset perusahaan yang memiliki fungsi serupa dengan aset PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjelang pembentukan
holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi yang rencananya dibentuk tahun ini.
Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya mengatakan, belum memiliki gambaran berapa nilai aset yang bisa digunakan bersama. Namun menurutnya, penggunaan aset ini bisa menciptakan investasi bersama antara Pertagas dan PGN yang lebih efisien selepas terbentuknya
holding.
"Kalau untuk ke sana, akan kami lihat aset mana saja yang bisa disinergikan. Kami lihat mana saja yang overlap atau yang mirip-mirip, kami sinergikan saja sehingga nanti akan lebih baik operasionalnya. Ini sedang kami petakan," jelas Hendra, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan, jenis-jenis aset yang bisa diintegrasikan antara lain pipa-pipa distribusi di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ia berharap pemetaan ini selesai sebelum Peraturan Pemerintah (PP) terkait
holding BUMN sektor energi ini selesai.
"Karena nanti integrasi baru bisa dilakukan setelah PP keluar. Tunggu saja PP-nya nanti," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Arief Budiman mengatakan, penggunaan aset bersama antara PGN dan Pertagas bisa membuat investasi kedua perusahaan menjadi US$1,6 miliar dalam dua tahun ke depan.
Sebagai informasi, pada tahun ini Pertamina menganggarkan belanja modal US$366,3 juta untuk pemanfaatan gas, atau 6,9 persen dari total investasi Pertamina sebesar US$5,31 miliar. Sementara itu, belanja modal PGN tahun ini berada di angka US$500 juta.
(gen)