
Holding BUMN Energi Menguntungkan Pertamina dan PGN
Gentur Putro Jati, CNN Indonesia | Senin, 13/06/2016 10:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara tbk (PGN) bakal memperoleh keuntungan bersama apabila melebur menjadi satu dalam perusahaan induk badan usaha milik negara (holding BUMN) sektor energi. Mulai dari efisiensi, hingga akhirnya bisa meningkatkan daya saing di pasar global.
Rudi Laksmono, Dosen Program Studi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan menilai bergabungnya Pertamina dan PGN akan membuat holding BUMN tersebut mampu bersaing dengan perusahaan pelat merah Malaysia, Petronas.
“Dengan menjadi lebih efisien, Pertamina-PGN bisa saling menutupi kekurangan-kekurangan yang ada selama ini sehingga mampu bersaing dengan perusahaan asing,” kata Rudi dalam riset, dikutip Senin (13/6).
Ali Ahmudi, Pengamat Energi Fakultas Teknik Universitas Indonesia berpendapat, pembentukan holding BUMN energi dipastikan bakal meningkatkan daya saing perusahaan energi nasional. Pasalnya, Pertamina yang menguasai sektor hulu migas dan PGN yang lebih banyak bergerak di sektor hilir bisa saling melengkapi.
"Keberadaan perusahaan holding juga akan mendorong efisiensi energi dari hulu ke hilir, serta meningkatkan kelincahan perusahaan energi nasional untuk berekspansi ke luar negeri," katanya.
Pengamat dan Dosen Ketahanan Energi Universitas Pertahanan Yanif Dwi Kuntjoro menambahkan, integrasi PGN ke Pertamina akan mengurangi biaya investasi dalam infrastruktur energi. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan memberi dampak penurunan harga gas bagi industri.
Akses PGN ke Hulu
Khusus bagi PGN, keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan bergabung sebagai anak usaha Pertamina menurut Pakar Keamanan Energi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Dirgo D. Purbo adalah mendapat akses langsung ke sumber energi gas yang dikelola Pertamina.
"PGN sebagai perusahaan yang posisinya sebagai distribusi gas akan mendapatkan akses langsung dengan sumber energi dan ini tentunya memberikan keuntungan karena biaya operasional bisa dihemat sampai 30 persen,” kata Dirgo.
Laporan Keuangan 2015 mencatat PGN membeli gas dari pihak berelasi, yakni anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi West Java Madura Offshore dan PT Pertamina EP dengan nilai US$384,17 juta. Selain itu, PGN juga menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas). Bahkan, PGN juga memiliki saham di anak usaha Pertamina, PT Nusantara Regas yang sekaligus memasok gas ke PGN.
PGN sejauh ini telah mendistribusikan lebih dari 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi, dan mentransmisikan 840 MMSCFD gas bumi, melalui jaringan pipa distribusi dan transmisi sepanjang 5.900 km.
Menurut Dirgo, Pertamina dan PGN memiliki aset operasional yang sama seperti fasilitas operasi, perlengkapan (inventory), dan sistem kontrol. Dengan penggabungan aset operasional tersebut, maka faktor gangguan pasokan (disruption) non teknis akan berkurang karena Pertamina di hulu dan PGN di hilir akan dioperasikan dalam satu manajemen.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan menjadikan Pertamina sebagai induk usaha BUMN di sektor energi. PGN akan menjadi salah satu anak usaha holding BUMN energi tersebut. Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa dituntaskan pada tahun ini dan saat ini masih mendiskusikan mekanisme penggabungan PGN ke Pertamina. (gen)
Rudi Laksmono, Dosen Program Studi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan menilai bergabungnya Pertamina dan PGN akan membuat holding BUMN tersebut mampu bersaing dengan perusahaan pelat merah Malaysia, Petronas.
“Dengan menjadi lebih efisien, Pertamina-PGN bisa saling menutupi kekurangan-kekurangan yang ada selama ini sehingga mampu bersaing dengan perusahaan asing,” kata Rudi dalam riset, dikutip Senin (13/6).
Ali Ahmudi, Pengamat Energi Fakultas Teknik Universitas Indonesia berpendapat, pembentukan holding BUMN energi dipastikan bakal meningkatkan daya saing perusahaan energi nasional. Pasalnya, Pertamina yang menguasai sektor hulu migas dan PGN yang lebih banyak bergerak di sektor hilir bisa saling melengkapi.
"Keberadaan perusahaan holding juga akan mendorong efisiensi energi dari hulu ke hilir, serta meningkatkan kelincahan perusahaan energi nasional untuk berekspansi ke luar negeri," katanya.
Pengamat dan Dosen Ketahanan Energi Universitas Pertahanan Yanif Dwi Kuntjoro menambahkan, integrasi PGN ke Pertamina akan mengurangi biaya investasi dalam infrastruktur energi. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan memberi dampak penurunan harga gas bagi industri.
Akses PGN ke Hulu
Khusus bagi PGN, keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan bergabung sebagai anak usaha Pertamina menurut Pakar Keamanan Energi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Dirgo D. Purbo adalah mendapat akses langsung ke sumber energi gas yang dikelola Pertamina.
"PGN sebagai perusahaan yang posisinya sebagai distribusi gas akan mendapatkan akses langsung dengan sumber energi dan ini tentunya memberikan keuntungan karena biaya operasional bisa dihemat sampai 30 persen,” kata Dirgo.
PGN sejauh ini telah mendistribusikan lebih dari 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi, dan mentransmisikan 840 MMSCFD gas bumi, melalui jaringan pipa distribusi dan transmisi sepanjang 5.900 km.
Menurut Dirgo, Pertamina dan PGN memiliki aset operasional yang sama seperti fasilitas operasi, perlengkapan (inventory), dan sistem kontrol. Dengan penggabungan aset operasional tersebut, maka faktor gangguan pasokan (disruption) non teknis akan berkurang karena Pertamina di hulu dan PGN di hilir akan dioperasikan dalam satu manajemen.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan menjadikan Pertamina sebagai induk usaha BUMN di sektor energi. PGN akan menjadi salah satu anak usaha holding BUMN energi tersebut. Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa dituntaskan pada tahun ini dan saat ini masih mendiskusikan mekanisme penggabungan PGN ke Pertamina. (gen)
ARTIKEL TERKAIT

Faisal Basri Ramal Harga Minyak Tidak Akan Setinggi Dulu Lagi
Ekonomi 3 tahun yang lalu
Pertamina Bangun Apartemen Khusus Karyawan di Balikpapan
Ekonomi 3 tahun yang lalu
Pertamina Bakal Impor Minyak Sour dari Iran dan Arab Saudi
Ekonomi 3 tahun yang lalu
Pertamina Angkut BBM ke Pedalaman Kalimantan dengan Pesawat
Ekonomi 3 tahun yang lalu
2025, Pertamina Bangun Dua Kilang Lagi di Aceh dan NTB
Ekonomi 3 tahun yang lalu
YLKI Minta Pertamina dan Polisi Tindak SPBU Curang
Ekonomi 3 tahun yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Soroti Korupsi Tambang dan BUMN
Nasional • 22 November 2016 18:59
Tuntutan Tak Dipenuhi, Sopir Tangki Pertamina Mogok Dua Pekan
Nasional • 14 November 2016 15:02
KPK: Direktur Utama BUMN Terima Fee di Singapura
Nasional • 14 September 2016 18:40
Logo Pertamina Sudah Menghilang dari Mobil Manor
Olahraga • 27 August 2016 14:54
TERPOPULER

Kru Garuda Kubu Ari Askhara Banjiri Kantor Erick Thohir Bunga
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Sri Mulyani Kaji Sistem Gaji Tunggal untuk PNS
Ekonomi 2 jam yang lalu
Dekom Garuda Pecat 4 Direktur Terkait Penyelundupan Harley
Ekonomi 1 jam yang lalu