Jakarta, CNN Indonesia -- Dolar AS menguat terhadap yen di Asia pada Senin (18/7) karena investor melepas perdagangan lindung nilai (
safe haven) di tengah kudeta yang gagal di Turki. Sementara berita ekonomi yang lebih baik di AS dan janji stimulus bank sentral memberikan dukungan ke ekuitas.
Seperti dilansir
Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bergerak datar setelah mencapai level tertinggi dalam hampir sembilan bulan pekan lalu. Indeks Australia naik 0,2 persen dan indeks Korea Selatan hanya sedikit berubah.
Mata uang lira Turki ditutup sekitar 2,9675 setelah dolar AS menguat hampir 5 persen ke puncak enam bulan sekitar 3,0476 pada Jumat malam lalu. Para pedagang mencatat likuiditas yang minim jarang dan harga yang benar hanya akan terlihat setelah pasar uang Turki dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Ankara mengatakan efek kudeta telah dalam kontrol negara, juga secara ekonomi. Pemerintah akan memberikan tindakan keras terhadap pendukung kudeta militer yang gagal, setelah mencekal 6 ribu orang dalam angkatan bersenjata.
Reaksi awal investor untuk kudeta telah mendongkrak safe haven seperti yen Jepang, tapi hal itu cepat mereda. Dolar AS berada di 105,40 yen, setelah mencapai level rendah 104,63 pada Jumat, dengan perdagangan lebih minim karena liburan di Jepang.
Produk kontrak berjangka E-Mini untuk indeks S&P 500 naik 0,1 persen, sebagai lanjutan dari data ekonomi AS yang optimistis pada Jumat. Indeks Dow Jones telah berakhir 0,05 persen lebih tinggi, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq melemah 0,09 persen.
(gir)