Bursa Asia Bergerak Lesu di Awal Pekan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 11:00 WIB
Bursa saham Asia bergerak lesu pada pembukaan perdagangan Senin (11/4) setelah indeks Nikkei Jepang tergelincir.
Bursa saham Asia bergerak lesu pada pembukaan perdagangan Senin (11/4) setelah indeks Nikkei Jepang tergelincir. (China Photos/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Asia bergerak lesu pada pembukaan perdagangan Senin (11/4) setelah indeks Nikkei Jepang tergelincir karena dolar AS mencapai level terendah terhadap yen dalam 17 bulan.

Seperti dikutip dari Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menahan kerugian sebelumnya dan naik tipis sekitar 0,1 persen, setelah Wall Street AS berakhir dengan kenaikan moderat pada perdagangan Jumat kendati indeks S&P 500 masih mengalami penurunan mingguan terbesar dalam dua bulan.

Indeks saham Nikkei Jepang N225 anjlok 1,3 persen. Selain mata uang yang kuat, data yang dirilis pada Senin pagi menunjukkan bahwa pesanan mesin inti di Jepang turun 9,2 persen pada Februari dari bulan sebelumnya, menandakan bahwa investasi bisnis tetap tenang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara pesanan mesin pada Februari turun kurang dari yang diantisipasi, pasar Jepang tetap terbebani oleh penguatan yen dan ketidakpastian kapan, Bank of Japan akan melakukan intervensi," kata Andrew Meredith, co-managing director Tyton Capital Advisors.

Data pada Senin menunjukkan inflasi harga konsumen China kurang dari yang diharapkan pada bulan Maret. Sementara harga grosir turun kurang dari yang diantisipasi, dalam tanda bahwa tekanan deflasi di sektor industri kemungkinan berkurang.

Sementara angka menunjukkan mulai stabilnya harga, hal itu juga menggarisbawahi bahwa kampanye kebijakan pelonggaran berkepanjangan oleh bank sentral yang dimulai pada akhir tahun 2014 belum menghasilkan kenaikan harga yang cukup besar.

Lebih lanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 13,35 poin atau 0,28 persen menjadi 4.833,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,19 persen menjadi 838,84.

Di sisi lain, Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, melanjutkan perdagangan awal pekan ini, pelaku pasar berpeluang mengakumulasi kembali saham sektoral setelah resiko pasar saham global redah akhir pekan lalu.

“Penguatan harga minyak mentah akan berpeluang mengangkat kembali saham sektoral berbasiskan komoditas tambang dan energi,” katanya.

Menurutnya sejumlah saham unggulan yang terkoreksi pekan lalu berpeluang rebound pada perdagangan awal pekan ini. Ia menyatakan IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 4.820 hingga resisten di 4.900 berpeluang rebound. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER