Kementerian PUPR Siapkan Jurus Baru Pencegah Tragedi Brexit

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 12:04 WIB
Salah satu alternatif yang disiapkan adalah membangun flyover, overpass, atau underpass melewati perlintasan rel kereta api di Brebes.
Salah satu alternatif yang disiapkan adalah membangun flyover, overpass, atau underpass melewati perlintasan rel kereta api di Brebes. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengkaji sejumlah program yang bisa dilakukan untuk mencegah tragedi kemacetan panjang di pintu keluar jalan tol Brebes Timur saat arus mudik terulang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menitahkan Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W. Husaini untuk meninjau langsung sejumlah titik kemacetan di Brebes untuk membuat berbagai usulan alternatif kebijakan.

Dikutip dari laman Kementerian PUPR, Hediyanto mengajak Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Soebagiono dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Batas Jawa Barat-Tegal-Slawi Wahyu S. Winurseto meninjau lima perlintasan sebidang rel kereta api yang ada di Brebes yaitu Ketanggungan, Klonengan/Prupuk, Kesambi, Karangsawah, dan Kretek (Paguyungan).

Dari hasil tinjauan tersebut, Hediyanto menyatakan salah satu cara untuk menghindari antrian panjang kendaraan yang menunggu kereta api melintas adalah dengan membangun flyover, overpass, atau underpass melewati rel tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Namun Ditjen Bina Marga belum bisa memutuskan bagaimana penanganannya. Masalahnya, hal ini terkait persoalan teknis yang baru bisa ditetapkan setelah melalui kajian perencanaan,” kata Hediyanto, dikutip Senin (25/7).

Ia kemudian menugaskan Wahyu S. Winurseto untuk merampungkan kajian tersebut dalam waktu sesegera mungkin. Mengingat pembangunan flyover, overpass, atau underpass untuk melewati rel perlu dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Pak Dirjen meminta kami segera membuat kajian perencanaan penanganannya, lalu untuk segera dimasukkan dalam program kegiatan tahun anggaran 2017,” ungkap Wahyu.

Dirjen Bina Marga juga menginstruksikan, agar program penanganan tersebut dimasukan dalam pelelangan dini Ditjen Bina Marga. Percepatan itu dinilai sangat penting, karena direncanakan penanganan perlintasan sebidang tersebut dapat fungsional pada arus mudik lebaran tahun depan.

Alternatif kebijakan lain yang juga bakal dijalankan Kementerian PUPR adalah mempercepat pembangunan jalan tol Trans Jawa hingga Semarang, sehingga arus pemudik yang keluar tidak terpusat di Brebes.

Sebelumnya dalam paparan evaluasi Angkutan Lebaran 2016 di Kantor Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk menambah titik peristirahatan di sepanjang jalan tol yang dilalui pemudik.

“Untuk ke depannya akan ditambah tempat-tempat peristirahatan yang minimalis (bukan full service) tiap 10 kilometer yaitu dengan menambah toilet-toilet serta tempat ibadah,” kata Basuki.

Ia juga meminta agar ruas jalan yang menjadi pintu keluar tol Brebes Timur diperluas karena yang ada saat ini cenderung menyempit dan hanya bisa dilalui dua lajur kendaraan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER