Mulai 2017, Adhi Karya Terbitkan Obligasi Bertahap Rp4 T

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 16:30 WIB
PT Adhi Karya Tbk menyatakan penerbitan surat utang (obligasi) ini dilakukan untuk mendanai proyek Light Rail Transit (LRT).
PT Adhi Karya Tbk menyatakan penerbitan surat utang (obligasi) ini dilakukan untuk mendanai proyek Light Rail Transit (LRT). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun-Rp4 triliun secara bertahap mulai awal tahun 2017. Penerbitan obligasi ini dilakukan untuk mendanai proyek Light Rail Transit (LRT).

Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, penerbitan obligasi ini akan dilakukan secara bertahap. Ia menjelaskan, pada tahun 2017, perusahaan akan menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun terlebih dahulu. Sementara sisanya kemungkinan besar pada 2018.

"Penerbitan obligasi secara bertahap dulu, kami terbitkan awal pada Februari atau Maret 2017," ujar Budi, Senin (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari proyek tersebut, lanjut Budi, total nilai proyek yang didapat perseroan sebesar Rp30 triliun. Namun, porsi nilai proyek tersebut dibagi dua, sehingga total nilai proyek untuk tahun 2017 senilai Rp15 triliun, sedangkan sisanya dibukukan pada tahun 2018.

Untuk diketahui, total nilai proyek hingga semester I 2016 yang didapat perusahaan sebesar Rp9 triliun. Bila dirinci, perusahaan mendapat Rp8 triliun dari proyek infrastruktur, sedangkan Rp1 triliun dari proyek properti. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan nilai kontrak sebesar Rp30 triliun.

"Semester II nanti kami besar di LRT, lalu kan juga ada proyek jalan tol," jelasnya.

Perusahaan konstruksi pelat merah, ini juga baru saja menyerahkan dokumen tender terkait proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 50 kilometer kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Dokumen sedang diproses, sudah dimasukkan ke PUPR, tinggal dievaluasi," ujar Budi.

Budi menyatakan, Adhi Karya mengambil porsi 25 persen saham dalam proyek tersebut. Sementara, sisanya akan diambil oleh PT Jasa Marga.

"Nilai investasi Rp7 triliun, Adhi Karya mengambil porsi 25 persen," jelasnya.

Kemudian, lanjut Budi, perusahaan akan menggunakan dana dari kas internal sebesar 30 persen, sedangkan sisanya akan melakukan pinjaman kepada bank-bank, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.

"Teman-teman dari bank itu mendukung, tapi belum ada keputusan pinjamannya dari siapa," katanya.

Jika tender ini berhasil dimenangkan, lanjutnya, maka hal tersebut merupakan proyek pertama Adhi Karya dalam sektor jalan tol. Seperti yang diketahui selama ini, Adhi Karya bergerak dalam sektor kontraktor.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER