Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Manajemen Investasi menambah produk investasinya dengan meluncurkan produk reksa dana terbarunya, yakni Mandiri Global Sharia Equity Dollar.
"OJK mengeluarkan peraturan Nomor 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Reksa Dana Syariah dimana salah satu isi peraturan tersebut adalah dengan diperbolehkannya produk reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri untuk berinvestasi penuh pada pasar modal di luar negeri," ucap Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Investasi, Selasa (26/7).
Seperti diketahui, reksa dana saham syariah hanya bisa berinvestasi sebelumnya maksimal 15 persen di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui instrumen ini, lanjut Hanif, investor dapat memiliki akses berinvestasi penuh di pasar saham global. Dengan begitu, mereka dapat melakukan diversifikasi investasi ke pasar global untuk optimalisasi hasil investasi.
"Mandiri Global Sharia Equity Dollar merupakan alternatif instrumen investasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat,” jelas Hanif.
Sementara, Mandiri juga menggandeng J.P Morgan Asset Management sebagai konsultan teknikal (
technical advisor) dalam mengelola portofolio global dari produk terbaru Mandiri Investasi ini. J.P. Morgan sendiri akan memberikan masukan kepada tim pengelola investasi di Mandiri Investasi dan juga memberikan akses riset global.
"J.P. Morgan punya pengalaman panjang, jadi punya tim saham global sejak 1998 dan beroperasi di lebih dari 30 negara. Ini akan memberikan sinergi yang kuat," paparnya.
Selanjutnya, Mandiri Investasi telah menunjuk Citi Indonesia sebagai Bank Kustodian dari Mandiri Global Sharia Equity Dollar.
Nantinya, saham-saham yang digunakan dalam instrumen ini akan menggunakan saham-saham yang terdaftar dalam bursa Dow Jones. Hal ini karena Dow Jones memiliki porsi terbesar di pasar Amerika.
"Mereka masih punya porsi 50 persen lebih di pasar Amerika," jelasnya.
Dengan diterbitkannya reksa dana saham syariah berbasis efek syariah luar negeri ini, maka Mandiri Investasi menjadi perusahaan lokal pertama yang mengeluarkan reksa dana berbasis dolar . Sebelumnya, sudah ada tiga perusahaan manajer investasi asing yang mengeluarkan produk ini, yaitu Schroders Investment Management, BNP Paribas Investment Management, dan Manulife Aset Manajemen Indonesia.
Perlu diketahui, hingga saat ini total dana kelolaan (
Under Asset Management/AUM) hingga semester I 2016 sebesar Rp34 triliun. Dari total dana kelolaan tersebut, paling banyak dana ditempatkan pada instrumen reksa dana saham sebesar Rp 26 triliun-Rp27 triliun.
Sementara, Mandiri Investasi menargetkan total dana kelolaan hingga akhir tahun mencapai Rp40 triliun.
(gen)