Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wika Beton Tbk mencatat, raihan kontrak per Juli 2016 mencapai setengah dari target perusahaan hingga akhir tahun sebesar Rp4,4 triliun. Artinya, perusahaan berkode WTON ini telah meraih kontrak baru sebesar Rp2,2 triliun.
"Kontrak baru tambahan Rp300 miliar, ini dari kereta api, Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini kelistrikan juga banyak dari tiang listrik, jalan tol WIKA, dan ada pekerjaan awal dari pembangkit listrik (
power plant)," kata Direktur Keuangan Wika Beton, Entus Asnawi , Selasa (2/8).
Bila dilihat secara keseluruhan, WIKA telah mengantongi beberapa proyek antara lain proyek kereta api di Medan, precast untuk tol Binjai-Medan, tol Medan-Tebing Tinggi, proyek PLTU di Pangkal Susu Sumatera Utara, PLTU Tanjung Priok, PLTU Muara Karang, PLTU Cilacap, proyek jalan tol Soreang-Pasir Koja, dan proyek tol di Cisundawu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun raihan kontrak masih 50 persen dari total target hingga akhir tahun, tetapi perusahaan tak akan merevisi target raihan kontrak.
"Rencana revisi target tidak ada, kalau lebih diakui tahun depan, jadi tetap Rp4,4 triliun," katanya.
Dana Treasury StockPerusahaan berencana menggunakan dana dari hasil pelepasan saham simpanan atau
treasury stock untuk pengembangan pabrik
precast gedung.
Namun, saat ini perusahaan masih mengkaji kegunaan dari dana hasil pelepasan
treasury stock, dan perusahaan sendiri belum melepas
treasury stock hingga saat ini.
"Ada tambahan untuk pabrik atau bisa juga ada kegiatan bisnis baru yang sedang kami bahas, jenisnya sama di
precast dengan nilai investasi Rp300 miliar untuk pengembangan precast gedung," jelasnya.
Namun, hal ini masih terus didiskusikan pihak internal perusahaan. Namun, perusahaan tidak akan menggunakan 100 persen dana hasil pelepasan
treasury stock untuk bisnis baru.
Nilai
treasury stock perusahaan sendiri berjumlah 377 juta lembar. Wika Beton menargetkan akan melepas
treasury stock jika harga dari perusahaan berada di kisaran Rp1.150 hingga Rp1.200 per lembar.
(gir/gen)