Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (4/8), mengikuti tren penguatan bursa global.
David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital mengemukakan, pasar saham global berhasil bangkit kembali menyusul naiknya harga minyak mentah dunia.
"Harga minyak mentah tadi malam di AS berhasil naik 3,3 persen menjadi US$40,83 per barel," terang David dalam risetnya, dikutip Kamis (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merinci Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa menguat 0,14 persen di 2.911,06. Sementara di Wall Street, setelah dua sesi perdagangan mengakami koreksi, indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 0,2 persen dan 0,3 persen di 1.8355 dan 2.163,79.
Adapun, IHSG pada perdagangan kemarin mengalami koreksi setelah dua hari berturut-turut menguat secara signifikan. Indeks jatuh ke level 5.351 atau melemah 22,44 poin atau 0,4 persen.
Menurut David, kondisi ini lebih disebabkan karena adanya aksi jual pada sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti TLKM dan saham-saham perbankan.
"Koreksi ini juga diikuti dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang berada pada level Rp 13.114," paparnya.
Koreksi ini juga sejalan dengan pergerakan bursa di Asia. Sentimen lainnya yang turut memengaruhi koreksi saham nasional adalah revisi postu APBNP 2016.
Karenanya, meski IHSG diprediksi menguat, tetapi kemungkinan terbatas karena pengetatan fiskal tahun masih menjadi sentimen negatif perdagangan hari ini.
"Adanya sentimen negatif dari revisi asumsi makro akan membuat potensi menguat menjadi terbatas dan bahkan masih berpotensi ditutup pada zona merah. Maka IHSG akan bergerak pada rentang support 5.300 dan resisten 5.390," imbuhnya.
Di sisi lain, Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee memprediksi IHSG akan bergerak menguat secara konsolidasi pada perdagangan hari ini. Pelemahan perdagangan yang terjadi kemarin disebabkan karena mengikuti pasar saham global yang juga melemah.
"Sekarang pasar global berhasil menguat, itu tentu berdampak pada IHSG hari ini," tutur Hans kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/8).
Dengan begitu, ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.279-5.331 dan resisten 5.386-5.400. Menurutnya, meski perdagangan memiliki potensi untuk menguat tetapi revisi belanja negara yang diajukan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menjadi perhatian pelaku pasar hari ini. Artinya, hal itu turut menjadi sentimen IHSG.
"Ini akan dicermati oleh pasar, kalau pemerintah akan memangkas belanja terkait infrastruktur tentu akan ada tekanan untuk perdagangan hari ini," pungkasnya.
(ags)