Pelindo III Kantongi Pinjaman Rp4,5 Triliun dari 3 Bank BUMN

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 10:22 WIB
Dana segar dari kredit sindikasi tersebut akan digunakan untuk membangun hingga 43 pelabuhan sampai akhir tahun depan.
PT Pelindo III (Persero) mengantongi dana segar senilai Rp4,5 triliun dari tiga bank pelat merah, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk. Kucuran kredit sindikasi itu rencananya akan digunakan Pelindo III untuk tambahan belanja modal pelabuhan di kawasan timur Indonesia. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelindo III (Persero) mengantongi dana segar senilai Rp4,5 triliun dari tiga bank pelat merah, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk. Kucuran kredit sindikasi itu rencananya akan digunakan Pelindo III untuk tambahan belanja modal pelabuhan di kawasan timur Indonesia.

Orias Petrus Moedak, Direktur Utama Pelindo III mengatakan, kucuran kredit sindikasi dari bank-bank BUMN itu akan dicairkan dalam dua tahap. Pertama, sebanyak Rp3 triliun yang akan digunakan untuk membangun hingga 43 pelabuhan sampai tahun 2017 mendatang. Kedua, sebesar Rp1,5 triliun akan diberikan setelah pembangunan pelabuhan tersebut memasuki tahap akhir.

"Dari tahap pertama Rp3 triliun, di antaranya Rp1 triliun sudah kami ambil di Juni lalu. Nanti sisanya Rp2 triliun untuk pembelian alat-alat pelabuhan, itu bisa cair akhir tahun ini," ujarnya, usai meneken nota kesepahaman, Rabu malam (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 43 pelabuhan yang akan dibangun Pelindo III, 10 pelabuhan di antaranya masuk dalam kategori prioritas, yakni Maumere, Kalabahi, Ende, Kupang, Waingapu, Badas, Lembar, Bima, Ippi, satu pelabuhan perikanan di Tegal serta satu pelabuhan sungai di Kalimantan.

"Jadi, untuk pelabuhan kecil di kawasan timur, terminal penumpang dan kargo dipisah, tidak disatukan lagi. Kemudian, kita rapikan beberapa hal untuk pelabuhan besar, seperti Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya," jelas Orias.

Sementara, untuk pelabuhan besar, seperti yang ada di Surabaya, sambung Orias, Pelindo III akan membuat kategori terminal. Misalnya, terminal khusus untuk kontainer dan lainnya. Pelindo III juga berencana untuk mensinergikan Pelabuhan Tanjung Perak dengan Pelabuhan Teluk Lamong terkait pembagian muatan.

Untuk 10 proyek pelabuhan prioritas, Orias memastikan, 10 pelabuhan tersebut sudah memiliki tender. Namun, perseroan masih menyelesaikan proses izin pembangunan pelabuhan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah setempat.

"Jadi, prosesnya pararel, bukan satu per satu. Sebab, percuma kalau sudah ada uang, tapi tidak kami sekalian urus perizinannya, kami mau kejar cepat. Sehingga, akhir tahun depan selesai pembangunan," imbuh dia.

Adapun, biaya untuk pembangunan pelabuhan, Pelindo III memperkirakan merogoh kocek sekitar Rp10 miliar-Rp15 miliar untuk terminal penumpang. Sedangkan, untuk terminal kargo, setiap daerah memiliki kebutuhan dana yang berbeda, disesuaikan dengan besar terminal.

Cari Sumber Dana Lain

Kendati sudah mengantongi dukungan dana dari tiga bank BUMN, Pelindo III mengaku masih akan berupaya mencari sumber dana lain. Soalnya, perseroan mengincar mengantongi dana sekitar Rp9 triliun-Rp11 triliun untuk pembangunan beberapa pelabuhan selama lima tahun ke depan.

"Bahkan, kami membuka peluang untuk obligasi. Kalau bisa kami kejar obligasi hingga Rp5 triliun dari dalam negeri, tentu kami akan kejar. Kalau itu dapat, selesai sudah masalah pendanaan kami," terang Orias.

Tidak hanya itu, Orias juga berharap, kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) dapat menambah gemuk isi kantong operator pelabuhan milik negara tersebut. Ia memberi sinyal agar bank-bank daerah basis Pelindo III turut mengambil bagian dalam memenuhi kebutuhan dana perseroan.

"Kalau bisa, kami juga berharap, kerja sama menutup pendanaan dari bank-bank daerah, juga dengan pemerintah daerahnya. Jadi, semua kalangan bisa berperan," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER