Semester I, Bisnis Asuransi Umum Tumbuh 25,2 Persen

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 18:40 WIB
Setelah tumbuh empat persen pada kuartal I 2016, akhirnya industri asuransi umum mencetak kinerja kinclong dengan pertumbuhan premi 25,2 persen.
Ilustrasi asuransi umum. (Thinkstock/Kritchanut).
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri asuransi umum dan reasuransi mencatatkan kinerja kinclong di sepanjang semester I 2016. Menilik data Statistik Asuransi yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2016, premi asuransi umum mencapai Rp27,62 triliun dan premi reasuransi sebesar Rp4,76 triliun.

Secara keseluruhan, premi asuransi umum dan reasuransi tembus Rp32,38 triliun atau tumbuh 25,2 persen jika dibandingkan perolehan premi pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp25,86 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh premi penutupan langsung.

Kondisi ini jauh berbeda dengan kuartal I 2016 lalu, di mana industri asuransi umum mencatatkan pertumbuhan premi hanya di kisaran empat persen atau menjadi Rp14,52 triliun. Dalilnya, ketika itu, kondisi makro ekonomi memengaruhi bisnis asuransi umum, terutama di lini asuransi kendaraan bermotor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, pada semester I 2016 ini, seperti dikatakan Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebelumnya, bisnis asuransi umum akan menggeliat sampai akhir tahun dan diramalkan bertumbuh hingga double digit atau di atas 10 persen.

Namun demikian, pertumbuhan premi asuransi tampaknya tidak merata dirasakan seluruh pelaku usaha. Lihat saja, premi sejumlah perusahaan asuransi yang melantai di pasar modal tetap tak mampu melampaui realisasi industri, bahkan kinerja sebagian lainnya tercatat melempem.

Ambil contoh PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Jasa Tania Tbk, dan PT Asuransi Bintang Tbk, yang hanya mampu membukukan pertumbuhan premi masing-masing 1,1 persen, 4,1 persen, dan 14,4 persen (year on year).

Sementara, PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, dan PT Asuransi Mitra Maparya Tbk masing-masing membukukan penurunan premi sebesar 20,9 persen dan minus 11,8 persen. Pencapaian ini diklaim belum sejalan dengan target yang ditetapkan perseroan.

Laba Merangkak

Kerja keras pelaku industri asuransi umum dan reasuransi pada semester I 2016 ini berbuah manis. Hal ini tercermin dari perolehan labanya yang tumbuh 11,6 persen, yakni dari Rp2,71 triliun pada semester I 2015 menjadi sebesar Rp3,02 triliun.

Salah satu faktor penopang pertumbuhan laba adalah terkendalinya klaim. Klaim bruto industri asuransi umum tercatat tumbuh 5,1 persen menjadi sebesar Rp16,66 triliun. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan premi brutonya.

Begitu pula dengan jumlah beban usahanya yang tumbuh lebih rendah ketimbang perolehan premi brutonya. Jumlah beban usaha industri asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp5,10 triliun pada paruh pertama ini.

Faktor penopang lainnya, yakni peningkatan hasil investasi sebanyak 9,6 persen dari Rp2,00 triliun pada semester I 2015 menjadi sebesar Rp2,20 triliun pada periode yang sama tahun ini. Adapun, hasil investasi asuransi umum mencapai Rp1,89 triliun dan reasuransi Rp308 miliar. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER