Obligasi Rupiah Laris, Surat Utang Dolar Sepi Transaksi

CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2016 09:28 WIB
Frekuensi transaksi surat utang (obligasi) berdenominasi rupiah naik 3,97 persen hingga Juli, sementara obligasi dolar AS anjlok 68,75 persen.
Frekuensi transaksi surat utang (obligasi) berdenominasi rupiah naik 3,97 persen hingga Juli, sementara obligasi dolar AS anjlok 68,75 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional, syariah, sukuk korporasi, dan Efek Beragun Aset (EBA) berdenominasi rupiah meningkat per Juli 2016 ini. Berbanding terbalik dengan aktivitas transaksi obligasi berdenominasi dolar AS yang jeblok.

Aktivitas transaksi di pasar obligasi rupiah tercatat tumbuh 5,47 persen atau mencapai Rp119,06 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112,89 triliun.

Peningkatan tersebut juga terjadi pada frekuensi transaksi yang mencapai 14.213 kali atau naik sebesar 3,97 persen dibandingkan sebelumnya 13.670 kali. Rata-rata transaksi harian naik 6,96 persen dari Rp789,47 miliar per hari menjadi Rp844,43 miliar per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi yang berbeda terjadi pada aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional berdenominasi dolar AS, yang turun 26,93 persen atau menjadi US$5,10 juta dari US$6,98 juta. Penurunan ini beriringan dengan turunnya frekuensi transaksi obligasi konvensional hingga 68,75 persen menjadi hanya lima kali dari sebelumnya sebanyak 16 kali.

“Rata-rata transaksi harian turun dari US$48,78 per hari pada periode Januari sampai dengan Juli di 2015 menjadi US$36,19 ribu per hari pada periode yang sama di 2016 atau turun sebesar 25,81 persen,” terang Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Rabu (10/8).

Sementara itu, untuk aktivitas transaksi Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah mengalami penurunan sebesar 3,54 persen menjadi Rp2.033,95 triliun dari sebelumnya Rp2.108,70 triliun.

Namun, frekuensi transaksi naik 32,19 persen dari 100.900 kali menjadi 133.382 kali. Tentunya kenaikan tersebut sejalan dengan kenaikan transaksi harian yang naik sebesar 2,17 persen menjadi Rp14,43 triliun dari Rp14,75 triliun.

Adapun, untuk transaksi SBN berdenominasi dolar AS mencapai US$1,36 miliar dengan rata-rata transaksi volume transaksi harian mencapai US$9,52 juta.

“Tapi dalam periode yang sama di tahun 2016 tidak ada transaksi,” imbuhnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER