Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai rencana pemerintah dalam memangkas anggaran Kementerian/Lembaga sebesar Rp133,8 triliun merupakan momentum bagi perusahaan swasta di pasar modal karena akan semakin dibutuhkan dalam proyek-proyek negara.
Kepala Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan, peran swasta sendiri sangat tinggi masuk ke pasar modal, sehingga proyek pemerintah dapat menggunakan produk-produk investasi di pasar modal.
“Peran swasta itu makin dibutuhkan. Peran swasta itu boleh dibilang banyak masuk ke pasar modal, apakah nanti swastanya akan membangun sesuatu infrastruktur kemudian swasta menerbitkan obligasi nah itu bisa masuk ke pasar modal. Jadi mereka misalnya terbitkan obligasi ada perusahaan bergerak dalam bidang tenaga listrik kemudian perlu dana, maka perusahaan itu bisa menerbitkan obligasi,” tutur Nurhaida, Rabu (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, misalnya perusahaan swasta menggarap proyek pemerintah dan membutuhkan pendanaan cepat, mereka dapat menerbitkan obligasi atau melakukan kerja sama untuk menerbitkan Medium Terms Note (MTN) di pasar modal. Meski begitu, Nurhaida menyatakan, peran pemerintah tetap sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
“Kedua belah pihak ini sangat dibutuhkan perannya. Jadi kalau ada pemotongan di pemerintah maka peran swasta diharapkan bisa meningkat lagi,” jelasnya.
Nurhaida juga mengatakan, untuk perusahaan swasta yang menggarap proyek infrastruktur pemerintah bisa memperoleh pendanaan melalui penerbitan instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang nantinya juga bisa dikelola oleh manajer investasi (MI). Apalagi pemerintah telah menjamin pemangkasan anggaran tidak akan mengganggu pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus utama Pemerintahan Jokowi-JK.
“Kemudian dana yang terkumpul dari masyarakat untuk RDPT ini tidak boleh dari 50 pihak. Nantinya dari pihak-pihak ini kami masukan ke pengembangan infrastruktur,” katanya.
Menurutnya, saat ini perlu banyak MI yang harus didorong untuk menyediakan instrumen RDPT. Selain itu, untuk meningkatkan pendanaan lagi, OJK juga akan mendorong penyediaan instrumen Dana Investasi Real Estat (DIRE).
“DIRE ini pada dasarnya dana yang terkumpul dibelikan properti yang sudah menghasilkan. Tetapi pihak penjual properti akan punya dana yang bebas sehingga bisa investasi lagi di infrastruktur berikutnya,” jelasnya.
(gir)