Kementerian BUMN Ngotot Lima Holding Berdiri Tahun Ini

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2016 19:51 WIB
Lima holding BUMN yang siap berdiri tahun ini bergerak di sektor migas, jasa keuangan, pertambangan, perumahan, dan jalan tol.
Lima holding BUMN yang siap berdiri tahun ini bergerak di sektor migas, jasa keuangan, pertambangan, perumahan, dan jalan tol. (Dok. Kementerian BUMN).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah berupaya merealisasikan rencana pembentukan holding demi mengejar efisiensi dan optimalisasi kinerja perusahaan-perusahaan plat merah.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ambisi membentuk sebanyak 15 holding hingga akhir periode Kabinet Kerja. Namun dari 15 holding yang ditargetkan terbentuk, Imam menyebut tahun ini pemerintah baru siap merampungkan lima holding.

Imam menyebut sektor tersebut antara lain sektor minyak dan gas, jasa keuangan, pertambangan, perumahan dan jalan tol. Namun menurut Imam, atasannya yaitu Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan dua holding BUMN sektor pangan dan maritim juga terbentuk tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun setelah dikaji-kaji lagi jumlahnya menyusut jadi 5 yang bisa diwujudkan dalam waktu pendek, yaitu migas, keuangan, pertambangan, jalan tol dan perumahan," ujar Imam, Kamis (11/8).

Hingga saat ini holding yang diklaim telah siap terbentuk adalah sektor minyak dan gas bumi (migas), di mana PT Pertamina (Persero) ditunjuk sebagai induk, sektor pertambangan dengan induk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Danareksa sebagai induk dari holding BUMN jasa keuangan.

"Sampai saat ini belum ada kendala tertentu, dari sisi pemerintah kami menyiapkan segala sesuatunya supaya semuanya bisa dilaksanakan dengan baik," jelas Imam.

Imam mengatakan, pembentukan holding diharapkan mampu memperkuat perusahaan dari segi permodalan hingga rencana bisnis.

Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, pembentukan holding dapat menjamin seluruh aset BUMN menjadi milik negara. Meski diketahui ada sejumlah perusahaan BUMN yang saat ini telah menjadi perusahaan publik.

Nantinya menurut Aloy, dengan membentuk holding, aset perusahaan BUMN yang telah menjadi milik publik bisa masuk dalam induk holding yang dikuasai 100 persen oleh negara. Atas dasar itulah Kementerian BUMN menunjuk perusahaan-perusahaan BUMN yang belum melantai di bursa saham sebagai induk holding.

"Holding itu untuk mencapai tujuan yang lebih besar sesuai dengan visi RPJMN dan ini harus dilakukan," kata Aloy. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER