Bank BUMN Diminta Tekan Keuntungan dari Bunga

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 23:33 WIB
Net interest margin yang tinggi membuat bunga kredit bank di Indonesia lebih mahal dibandingkan bunga kredit bank lain di Asean.
Net interest margin yang tinggi membuat bunga kredit bank di Indonesia lebih mahal dibandingkan bunga kredit bank lain di Asean. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Bandung, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta seluruh bank pelat merah untuk tidak lagi mengandalkan laba yang diperolehnya dari bunga kredit yang diberikan ke masyarakat. Ia menitahkan net interest margin (NIM) bank BUMN bisa kurang dari 4 persen.

Rini mengakui, saat ini rata-rata NIM yang dimiliki oleh perbankan nasional termasuk bank BUMN lebih tinggi jika dibandingkan dengan NIM perbankan di Asean.

"Semua bank BUMN diminta lebih efisien kedepannya. Karena di Asean ini NIM nya sudah di bawah 4 persen. Jadi target kami bisa lebih ditekan lagi di bawah 4 persen," ujar Rini di Bandung, Jumat (19/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Target tersebut menurutnya diharapkan bisa dilaksanakan dalam waktu mendekat. "Pemerintah yang akan atur, kita tunggu saja," jelasnya.

Rini membantah jika kebijakan tersebut justru akan merugikan bank BUMN. Ia justru memastikan dengan mengharapkan keuntungan bunga yang lebih kecil dari kredit yang disalurkannya ke masyarakat, maka akan semakin besar potensi penyaluran kredit yang bisa dimanfaatkan oleh bank tersebut. Karena masyarakat tidak lagi takut mengambil pinjaman dari bank, setelah suku bunga kredit diturunkan.

Langkah efisiensi perbankan menurutnya harus dilakukan oleh manajemen bank BUMN. Ia juga kembali mewacanakan adanya penggabungan infrastruktur teknologi antara bank-bank BUMN.

"Itu semua butuh waktu dan proses. Yang penting mereka harus melakukan efisiensi," jelas Rini. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER