Efisiensi Proyek jadi Fokus Menko Luhut Pimpin Sektor ESDM

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 13:40 WIB
Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, kemampuan pemerintah dalam menganalisis struktur investasi ini dibutuhkan para pengusaha.
Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, kemampuan pemerintah dalam menganalisis struktur investasi ini dibutuhkan para pengusaha. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, siap melanjutkan tugas Menteri ESDM sebelumnya, Arcandra Tahar sampai ada Menteri ESDM yang bersifat definitif. Luhut menjelaskan, kebijakan Arcandra yang paling utama dilanjutkan olehnya adalah masalah pemotongan biaya investasi di sektor energi.

Menurutnya, Arcandra punya kemampuan menganalisis struktur biaya investasi di sektor energi, sehingga paham belanja modal apa saja yang bisa lebih efisien.

"Kemarin kami sempat bertanya, karena kan Kementerian ESDM ada di bawah koordinasi saya. Tentu saja isinya meliputi blok Masela, blok Mahakam, proyek laut dalam, hingga ketenagalistrikan. Ternyata bisa ada efisiensi, sehingga saya juga ikut terinformasi," jelas Luhut, Selasa (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, struktur belanja modal yang hemat sangat diperlukan agar hasil produksi (output) investasi energi di Indonesia bisa lebih efisien dan menarik dibandingkan negara lain. Luhut menjelaskan, kemampuan pemerintah dalam menganalisis struktur investasi ini dibutuhkan para pengusaha.

"Contohnya adalah avtur. Selama ini avtur di Indonesia lebih mahal 30 persen dibandingkan di Singapura. Padahal Singapura sendiri tidak memproduksi avtur. Ini kan artinya ada inefisiensi di dalam negeri," tambahnya.

Selain itu, ia juga mengaku kaget mendengar pernyataan Arcandra yang menyebut investasi kilang Liquified Natural Gas (LNG) dengan skema onshore di blok Masela bisa ditekan hingga US$15 miliar. Berangkat dari hal itu, ia berjanji akan mempelajari komposisi biaya proyek energi lainnya agar biayanya bisa lebih efisien.

"Yang mesti kami syukuri sekarang, kami jadi paham ada angka-angka yang bisa lebih murah. Itu kan hal-hal baru yang mencengangkan kami, sudah seharusnya kami berterimakasih kepada saudara Arcandra," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Arcandra menargetkan biaya investasi kilang LNG Masela dengan skema onshore bisa sama dengan angka skema offshore. Atau dengan kata lain, Kementerian ESDM berharap investasi Masela setidaknya bisa ditekan hingga US$4,5 miliar.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) mencatat, pembangunan kilang LNG Masela secara onshore bisa memakan biaya US$19,3 miliar. Sementara, investasi kilang LNG Masela dengan skema offshore menelan dana US$14,8 miliar.
(gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER