Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah memproyeksi defisit anggaran akan melebar pada tahun depan. Yakni, menjadi Rp332,8 triliun atau 2,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah memasang strategi pembiayaan untuk menutupi lubang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.
Tetapi, Ani menuturkan, pemerintah tidak ingin upaya menjahit lubang anggaran negara cuma datang dari inisiatif pemerintah semata. Pihak lain, seperti bank maupun lembaga keuangan non bank harus terlibat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor keuangan, dia melanjutkan, harus memiliki peran besar dalam pembiayaan pembangunan sebuah negara. Karenanya, pendalaman pasar keuangan serta diversifikasi instrumen pembiayaan pun harus dilakukan. Sehingga, sektor keuangan memiliki andil dalam mewujudkan ambisi pembangunan ekonomi sebuah negara.
Untuk memfasilitasi hal itu, pemerintah siap berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menciptakan sektor keuangan domestik lebih mendalam dan stabil.
“Karena, idealnya negara yang maju tentu memiliki kemampuan dari sisi finansial sektornya, baik bank maupun non bank, sehingga tidak hanya mampu membiayai defisit. Tetapi juga, mampu mendanai kebutuhan ambisi ekspansi ekonominya, baik yang dilakukan private sector maupun pemerintah," ujarnya, Selasa (16/8).
Namun dalam jangka pendek, Ani menuturkan, kebijakan strategis pemerintah masih fokus dalam menggenjot penerimaan perpajakan untuk menambal defisit tahun ini yang diperkirakan sebesar Rp296,7 triliun atau 2,35 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Pembiayaan defisit juga masih dimungkinkan dengan menerbitkan instrumen surat utang, di samping penerimaan tambahan dari program kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang sedang berjalan.
"Untuk saat ini saya tidak melakukan kajian strategi pembiayaan. Karena ini sangat dinamis bergantung dengan situasi pasar,” pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
(bir)