Sinarmas Asset Management Incar Rp2,5 Triliun Dana Repatriasi

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Minggu, 21 Agu 2016 15:01 WIB
Saat ini perusahaan sedang mempersiapkan instrumen baru yang direncanakan rilis pada Oktober mendatang, yakni Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Saat ini perusahaan sedang mempersiapkan instrumen baru yang direncanakan rilis pada Oktober mendatang, yakni Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sinarmas Asset Management menargetkan raihan dana repatriasi amnesti pajak sebesar Rp2,5 triliun.

Presiden Direktur Sinarmas Asset Management Hermawan Hosein mengatakan, sebelum Undang-Undang (UU) amnesti pajak disahkan, perusahaan menargetkan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) hingga akhir tahun sebesar Rp12,5 triliun.

“Tadinya targetnya Rp12,5 triliun, tapi dengan amnesti pajak kami tambah jadi Rp15 triliun,” ujarnya, Jumat (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, lanjutnya, total dana kelolaan hingga Juli 2016 sebesar Rp10,8 triliun. Hermawan menyatakan, pihaknya optimis dapat mencapai target. Terlebih lagi saat ini perusahaan sedang mempersiapkan instrumen baru yang direncanakan rilis pada Oktober mendatang, yakni Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Dari instrumen tersebut, perusahaan menargetkan adanya tambahan dana kelolaan sebesar Rp300 miliar-Rp500 miliar hingga akhir tahun untuk underlying proyek perumahan yang merupakan bagian dari proyek sejuta rumah pemerintah, dengan nilai penyertaan awal sebesar Rp5 miliar.

“Kemungkinan target tahun depan akan lebih besar. Kalau makin banyak proyek makin besar, ini sekarang target segitu baru satu proyek. Proyek perumahan, kerja sama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas), yang program bagian sejuta rumah, rumah sederhana gitulah,” jelasnya.

Selain RDPT, Sinarmas juga berencana terbitkan Dana Investasi Real Estate (DIRE) pada awal tahun 2017. Namun, perusahaan masih akan melihat hasil pengkajian atau evaluasi yang saat ini tengah dilakukan pihak internal terkait aset properti milik Sinarmas.

Untuk asetnya sendiri, yang akan ditawarkan yakni aset Sinarmas di PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) atau bisa juga perusahaan lain. Meski masih belum pasti kapan instrumen ini diterbitkan, tetapi perusahaan menargetkan dana sebesar Rp500 miliar-Rp 1 triliun dari diterbitkannya instrument DIRE.

“Mungkin perusahaan lain juga bisa, ada perusahaan di luar grup. Kami juga merencanakan di luar grup ada investasi DIRE. Target kami Rp500 miliar sampai Rp1 triliun,” imbuhnya.

Dalam menyambut dana repatriasi amnesti pajak, perusahaan melakukan kerja sama dengan Bank Sinarmas sebagai agen penjual dari Sinar Asset Management.

Selain itu, perusahaan juga melakukan kerja sama dengan agen penjual individu. Kemudian, Sinarmas juga mengeluarkan produk investasi dengan menyesuaikan kebutuhan calon nasabahnya seperti Surat Utang Negara (SUN) dan reksa dana saham yang agresif.

“Kami sesuaikan produk-produk yang sesuai kebutuhan investor seperti berbasis SUN, jadi ada kebutuhan investor. Kemudian reksa dana saham lagi bagus. Nah ini kami keluarkan reksa dana saham yang mungkin agresif,” ungkapnya.

Hingga Kamis (18/8) Sinarmas telah membukukan dana repatriasi dari Wajib Pajak (WP) sebesar US$3 juta. Perusahaan optimistis pada tahun 2017 total dana kelolaan perusahaan dapat meningkat 20 persen jika target dana kelolaan yang diusung perusahaan sebesar Rp15 triliun terwujud.

“Kalau amnesti pajak sukses, saya rasa masih sangat bagus untuk total dana kelolaan kami. Kalau berhasil mencapai target Rp15triliun tahun ini, maka target pertumbuhan 20 persen pada tahun depan,” pungkas Hermawan. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER