Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menargetkan sumbangsih sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang didukung oleh meningkatnya akses jasa keuangan untuk pembiayaan ke UMKM.
Dalam Pameran Kerajinan UMKM Binaan BI di Jakarta, Jumat (26/8), Agus mengatakan, pemerintah dan bank sentral telah berkomitmen untuk menjadikan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, mengingat sektor tersebut relatif kuat dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi.
"UMKM adalah penyelamat ekonomi dari krisis," ujarnya seperti dilansir ANTARA, Jumat (26/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional masih sebesar 60,3 persen. Ia mengincar, kontribusinya jadi 70 persen. Toh, menurut dia, kemampuan UMKM untuk menopang perekonomian sudah terbukti saat krisis ekonomi pada 1997-1998.
Sektor tersebut, lebih lanjut Agus menerangkan, menyerap tenaga kerja terbanyak di industri. Dampak negatif dari lesunya ekonomi global saat ini juga tidak terlalu membebani perkembangan UMKM, seperti yang terjadi pada sektor usaha berbasis sumber daya alam.
"UMKM terbukti dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, sekaligus menciptakan lapangan kerja di Indonesia," imbuh Agus.
Dengan ketahanan yang kuat, BI dan pemerintah menjadikan UMKM dan sektor ekonomi kreatif lainnya, seperti pariwisata dapat menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi. Sebelum fenomena perlambatan ekonomi global terjadi 2014 lalu, Indonesia terlalu mengandalkan kegiatan ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA) dan tidak mengembangkan sektor tersebut melalui pengolahan.
Makanya, belajar dari pengalaman tersebut, Agus menginginkan peran UMKM dan sektor ekonomi kreatif lebih besar dan mengambil bagian dalam kegiatan ekspor. Dengan demikian, sektor ekonomi kreatif ikut mendorong peningkatan devisa negara.
"Saat ini, ekonomi kreatif menyumbang tujuh persen terhadap perolehan devisa," terang dia.
Pameran kerajinan UMKM berlangsung pada 26-27 Agustus 2016. Pameran hari ini dibuka oleh Mufidah Jusuf Kalla, dan dihadiri Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEK) Triawan Munaf, Sekjen Menteri Koperasi Agus Muaram, serta para tokoh pemerhati UMKM dan kerajinan Indonesia.
Akses Kredit Perbankan BI telah melakukan penelitian dan pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dalam mengakses kredit atau pembiayaan, pengembangan komoditas dalam bentuk klaster untuk pengendalian inflasi, termasuk pengembangan potensi lokal serta melestarikan citra budaya daerah.
Asal tahu saja, demi mendongkrak pertumbuhan UMKM di Tanah Air, sejak tahun lalu, BI meminta perbankan untuk mencicil porsi penyaluran kredit UMKM setiap tahun bertambah lima persen hingga 20 persen pada 2018 mendatang.
Hingga Agustus 2016, jumlah bank yang memperbesar porsi kredit UMKM-nya terus bertambah. Sedikitnya, 100 dari total 118 bank nasional telah menyalurkan kredit ke sektor UMKM dan portofolionya mencapai rata-rata 10 persen dari total kredit mereka.
Pasar kredit UMKM sendiri masih sangat luas. Tercatat baru 22 persen dari total 57,8 juta UMKM di Indonesia yang memiliki akses kredit ke perbankan. Alhasil pangsa kredit UMKM dari kredit perbankan hanya 19,7 persen dengan realisasi Rp827,3 triliun hingga triwulan II 2016. Sementara pertumbuhan kredit UMKM pada semester I 2016 sebesar 8,3 persen.
(bir)