Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali melemah karena sentimen di dalam dan luar negeri. Indeks turun sebesar 8,44 poin (0,15 persen) ke level 5.362 setelah bergerak di antara 5.336-5.388 pada Selasa (30/8).
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 1 poin (0,01 persen) ke Rp13.268 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.228-Rp13.287.
Analis Lautandhana Securities Krishna Setiawan menyatakan, selain terpukul rencana penaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Rate), pelemahan IHSG hari ini terutama disebabkan respon pelaku pasar terhadap perolehan dana amnesti pajak yang masih jauh dari target yang ditentukan oleh pemerintah, yakni Rp165 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ya memang sih pemerintah bilang kalau dana amnesti pajak akan mulai banyak masuk bulan September. Jadi kalau nanti pas akhir bulan September dana yang masuk belum juga banyak pasar akan tambah kecewa berat,” ucap Krishna.
Selain itu, pada perdagangan hari ini, pemodal asing juga tercatat melakukan aksi jual bersih (
net sell). Kondisi ini sudah terjadi dua hari berturut-turut. Menurut Krishna, kepercayaan investor memang mulai memudar sehingga mulai mengurangi risiko.
“Mereka sedang menunggu perkembangannya. Kalau memang nanti September dana yang masuk sudah mulai banyak mereka akan dengan mudah masuk lagi ke pasar, tapi kalau perkembangannya lambat seperti ini kepercayaannya berkurang. Intinya pasar kecewa,” jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, Krishna memprediksi IHSG masih terus melemah pada perdagangan besok. Namun, kemungkinan besar tekanan jual terhadap IHSG akan sedikit berkurang jika dibandingkan dengan hari ini.
Artinya, pasar masih akan selektif dalam melakukan aksi beli pada esok hari. Dengan demikian, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.340 dan resisten 5.388
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp7,84 triliun dengan volume 7,88 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp254,8 miliar.
Sebanyak 100 saham naik, 218 saham turun, dan 91 saham tidak bergerak. Sementara tujuh sektor dari 10 sektor melemah. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang melemah sebesar 0,72 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,07 persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 0,36 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,85 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,03 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,96 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,92 persen.
(gir)