Sri Mulyani Yakin RAPBN 2017 Ampuh Pangkas Kemiskinan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 09:16 WIB
Menteri Keuangan mengklaim target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada RAPBN 2017 dirancang realistis dan lebih berkualitas, serta lebih inklusif.
Menteri Keuangan mengklaim target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada RAPBN 2017 dirancang realistis dan lebih berkualitas, serta lebih inklusif. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2017 bisa mengurangi kemiskinan dan menekan jumlah pengangguran. Pasalnya, target asumsi makro dalam RAPBN 2017 diyakini lebih realistis, berkualitas, dan bersifat inklusif.

"Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada RAPBN 2017, selain dirancang agar semakin realistis, dan lebih berkualitas, sekaligus juga akan diupayakan lebih bersifat inklusif sehingga mampu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan, "tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPR, kemarin.

Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah akan melanjutkan program sebelumnya yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan tahun depan di kisaran 9,5-10,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu akan diupayakan melalui program penyediaan layanan publik, perluasan cakupan kepesertaan program jaminan sosial dan Program Keluarga Harapan, serta penyempurnaan mekanisme penyaluran subsidi pangan yang lebih tepat sasaran,"ujarnya.

Dalam rangka penyaluran subsidi pangan yang lebih tepat sasaran pemerintah akan melakukan konversi subsidi pangan menjadi program bantuan pangan dalam bentuk nontunai (voucher) secara langsung kepada rumah tangga sasaran secara bertahap.

Kemudian, pemerintah juga akan menggunakan basis data terpadu yang telah diperbarui pada tahun lalu (Pemutakhiran Basis Data Terpadu/PBDT 2015).

"Dengan PBDT 2015 tersebut, kita bisa melihat dan menganalisis hingga 40 persen masyarakat termiskin di Indonesia, lengkap dengan nama, alamat, dan karakteristik rumah tangga, " ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan menurunkan ketimpangan pendapatan dengan mendorong konektivitas dan mendorong pembangunan daerah.

"Penurunan tingkat ketimpangan pendapatan akan dilakukan melalui perbaikan distribusi pendapatan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan infrastruktur konektivitas serta peran daerah atau desa dalam pembangunan," ujarnya.

Terkait penyerapan tenaga kerja, Sri Mulyani mengandalkan pembangunan infrastruktur - baik skala kecil dan menengah- yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

"Pembangunan infrastruktur yang berpola pemberdayaan dan berpihak pada wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar diharapkan dapat membuka kesempatan kerja, dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah, serta membuka peluang tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,"jelasnya.

Tahun depan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ditargetkan bisa di kisaran 5,3 - 5,6 persen atau turun dari proyeksi tahun ini sebesar 5,7 persen dan tahun lalu sebesar 6,2 persen. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER