Mandiri Capital Bina Fintech untuk Layani Nasabah Induk Usaha

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 09:49 WIB
Bank Mandiri memiliki 20 juta lebih nasabah yang bisa digarap oleh perusahaan rintisan fintech yang tengah dibina oleh Mandiri Capital Indonesia.
Eddi Danusaputro, Direktur Mandiri Capital Indonesia, saat menghadiri Indonesia Fintech Festival and Conference di ICE BSD, Selasa (30/8). (CNN Indonesia/Christine Nababan).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyodorkan 20 juta nasabah induk usahanya PT Bank Mandiri Tbk sebagai captive market yang bisa digarap perusahaan rintisan financial technology (fintech) yang bakal diajak kerja sama oleh perseroan. Janji ini berlaku apabila startup fintech tersebut mampu melewati program inkubator dan mencetak pertumbuhan bisnis nan kinclong.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengungkapkan, startup fintech binaan anak usahanya tersebut harus menyelesaikan program inkubator selama enam bulan yang akan berakhir Januari 2016 mendatang.

“Ada 14 startup fintech yang sedang dalam program inkubator. Kami akan pilih yang terbaik. Dua permasalahan fintech itu kan pendanaan dan akses market. Kalau mereka berkembang, pendanaan akan kami sertakan. Kami juga akan tawarkan untuk menggarap 20 juta nasabah Bank Mandiri sebagai pasar mereka,” ujarnya, Selasa (30/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar informasi, 14 startup fintech binaan MCI memiliki ide bisnis beragam, mulai dari penyaluran pinjaman, alat pembayaran hingga solusi usaha kecil dan menengah (UKM). Wirausaha muda ini juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali sampai Jawa Tengah.

Pria yang kerap disapa Tiko menambahkan, startup fintech yang dianggap sukses melewati masa inkubator akan diberikan penyertaan modal untuk kemudian mengaplikasikan ide bisnis mereka.

Setelah itu, MCI bakal mencari rintisan lainnya untuk dibina. MCI menargetkan membina 3-5 rintisan setiap tahunnya.

Di luar startup fintech tersebut, Bank Mandiri sendiri sebetulnya telah memiliki dua perusahaan fintech. Satu di antaranya adalah BC Card, yakni usaha patungan MCI dengan investor Korea Selatan. Fintech tersebut bergerak di bidang penyediaan dan pengembangan electronic data capture (EDC).

Fintech Bank Mandiri lainnya, yaitu e-cash, alternatif pembayaran non tunai hasil kerja sama MCI dengan PT Kresna Graha Investama, anak usaha PT Digital Artha Media (DAM). E-cash layaknya uang elektronik merupakan fintech yang bergerak di bidang sistem pembayaran.

Eddi Danusaputro, Direktur Utama MCI bilang, perseroan menyiapkan modal sebesar Rp500 miliar dari sang induk untuk menjalani bisnis penyertaan saham ke rintisan binaannya. Hingga saat ini, Rp200 miliar di antaranya telah digelontorkan.

“Bank Mandiri berkomitmen penuh pada MCI. Kelolaan kami saat ini Rp500 miliar, namun kalau perkembangan startup ini pesat, Bank Mandiri mendukung dengan menyesuaikan kebutuhan,” tutur dia. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER